TBC atau Tuberkulosis merupakan penyakit yang sering kali dianggap sepele oleh masyarakat. Padahal, penyakit ini termasuk dalam kategori penyakit menular yang sangat bahaya. TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang organ paru-paru, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya seperti tulang, ginjal atau otak. Selain itu, TBC juga dapat menyebar melalui udara dan menular melalui batuk atau bersin. Oleh karena itu, perlu pemahaman yang baik tentang penyakit TBC agar dapat mengambil tindakan yang tepat dalam mencegah dan mengobati penyakit ini.
.
Gejala TBC
Penyakit tuberkulosis atau TBC memang memiliki gejala yang cukup khas. Namun, sebelum kita membahas lebih lanjut tentang gejala TBC, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu TBC. TBC merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri mikobakterium tuberculosis.
TBC dapat menyerang berbagai organ tubuh, namun yang paling sering terinfeksi adalah paru-paru, sehingga TBC sering disebut sebagai penyakit paru-paru. Beberapa gejala TBC yang umum terjadi antara lain:
Batuk Berkepanjangan
Batuk merupakan gejala paling umum yang muncul pada orang yang terinfeksi TBC. Batuk yang disebabkan oleh TBC tidak hilang dalam waktu satu atau dua minggu, bahkan bisa berlangsung selama lebih dari empat minggu.
Demam
Demam merupakan gejala selanjutnya yang sering muncul pada orang yang terinfeksi TBC. Demam yang dialami tidak seberapa tinggi, namun sering terjadi setiap hari.
Berkeringat di Malam Hari
Keringat dingin yang berlebihan di malam hari juga merupakan gejala TBC. Penderita TBC sering merasa terganggu oleh keringat dingin yang terus mengalir pada malam hari.
Penurunan Berat Badan
TBC juga sering menyebabkan penurunan berat badan pada penderitanya. Penurunan berat badan yang signifikan bisa mencapai 10 persen atau lebih dari berat badan sebelumnya.
Kelelahan
Penderita TBC sering merasa mudah lelah, bahkan jika hanya melakukan aktivitas yang ringan sekalipun.
Pilek dan Sakit Tenggorokan
Gejala pilek dan sakit tenggorokan yang sering terjadi pada awal penyakit bisa menjadi petunjuk adanya pembesaran kelenjar getah bening dalam tubuh.
Nyeri Dada
Nyeri dada merupakan gejala yang jarang terjadi pada penderitanya, namun bisa menjadi tanda adanya TBC pada organ tubuh selain paru-paru.
Mual dan Muntah
Gejala mual dan muntah juga sering muncul pada penderita TBC, namun hal ini lebih sering terjadi pada penderita TBC yang juga mengalami masalah kerusakan hati.
Sesak Napas
Sesak napas juga bisa menjadi gejala TBC pada penderita yang mengalami infeksi pada paru-paru. Penderita TBC dapat mengalami sesak napas saat melakukan aktivitas ringan.
Infeksi Tuberkulosis Luar Paru
Selain menyerang pada organ paru-paru, TBC juga dapat menyerang organ tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, otak, tulang, ginjal atau kerongkongan. Gejala untuk setiap organ yang terkena juga berbeda-beda.
Itulah beberapa gejala TBC yang perlu diperhatikan. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segeralah melakukan pemeriksaan dan pengobatan sebelum penyakit semakin parah.
10 Fakta Penting tentang Pengertian TBC yang Perlu Kamu Ketahui
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang sering dihiraukan dan dianggap sepele oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, TBC sebenarnya merupakan penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Berikut ini adalah 10 fakta penting tentang pengertian TBC yang perlu kamu ketahui.
1. Penyebab TBC
TBC disebabkan oleh bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut menyebar melalui udara ketika orang yang telah terinfeksi batuk atau bersin. Orang yang tinggal atau bekerja di tempat yang berdekatan dengan orang yang terinfeksi memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk terinfeksi TBC.
2. Gejala TBC
Gejala TBC meliputi batuk yang berlangsung selama lebih dari dua minggu, dahak berdarah, demam, dan kelelahan. Beberapa orang mungkin tidak menunjukkan gejala apapun.
3. Metode Diagnosis TBC
TBC dapat didiagnosis melalui pemeriksaan dahak dengan mikroskop, tes kulit, atau melalui tes darah. Pengobatan TBC memerlukan pemantauan berkala, sehingga penting untuk melakukan tes dan pengobatan.
4. Metode Pengobatan TBC
Pengobatan TBC memerlukan konsumsi antibiotik yang ditentukan oleh dokter. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh dokter dalam menentukan pengobatan, termasuk jenis dan tingkat keparahan TBC. Pengobatan biasanya berlangsung selama enam hingga sembilan bulan.
5. Menyebar dan Menular
TBC dapat menyebar melalui udara ketika orang yang telah terinfeksi batuk atau bersin, dan kemudian bakteri Mycobacterium tuberculosis masuk ke dalam saluran pernapasan orang yang berdekatan. Orang-orang yang lebih rentan terhadap TBC adalah orang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti anak-anak, lansia, atau orang dengan kondisi medis yang melemahkan sistem kekebalan.
6. Pemberian Vaksin TBC
Vaksin TBC, disebut juga BCG, diberikan pada bayi ketika mereka lahir. Vaksin ini dapat mengurangi risiko terkena TBC dan mencegah terjadinya bentuk yang lebih parah dari penyakit ini. Namun, vaksin tidak dapat menjamin sepenuhnya terhindar dari TBC.
7. Faktor Risiko
Setiap orang dapat terinfeksi TBC, tetapi beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi atau mengembangkan TBC. Faktor-faktor tersebut termasuk: memiliki sistem kekebalan yang lemah, bekerja atau tinggal di area yang berisiko tinggi, atau memiliki penyakit yang meningkatkan risiko terkena TBC, seperti diabetes.
8. Pencegahan TBC
Pencegahan terhadap TBC meliputi menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi TBC, menjaga kebersihan tubuh, dan menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap kuat. Selain itu, penting juga untuk menjalani tes TBC secara berkala, terutama jika tinggal atau bekerja di tempat yang berisiko.
9. Kegagalan Pengobatan
Kegagalan pengobatan TBC dapat terjadi jika antibiotik tidak diambil atau dikonsumsi secara tidak teratur. Hal ini dapat menyebabkan bakteri yang tersisa menjadi lebih kuat dan sulit dikendalikan oleh antibiotik. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengikuti semua instruksi pengobatan yang diberikan oleh dokter.
10. Pentingnya Mengetahui Mengenai TBC
TBC adalah penyakit yang mematikan dan harus dihindari. Semakin banyak orang yang tahu tentang TBC, semakin besar kemungkinan untuk meminimalkan jumlah kasus dan kematian yang disebabkan oleh penyakit ini di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pengertian TBC.
Seluk Beluk Tuberkulosis (TB)
Tuberkolosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang organ paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lainnya seperti ginjal, tulang, dan bahkan otak. Berikut adalah beberapa informasi lebih lanjut mengenai penyakit TB.
Tanda dan Gejala TB Paru-Paru
Tanda dan gejala TB paru-paru meliputi batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu, demam, berkeringat di malam hari, penurunan berat badan, dan lelah yang berlebihan. Jika Anda mengalami gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang diperlukan.
Penyebab TB
TB disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini tersebar dalam udara melalui batuk, bersin, atau ketika seseorang yang terinfeksi berbicara. Orang yang terinfeksi dapat membawa bakteri tersebut dalam tubuhnya selama bertahun-tahun tanpa menunjukkan gejala apapun, namun mereka masih dapat menularkan penyakit ini.
Cara Mencegah Penyakit TB
Cara terbaik untuk mencegah TB adalah dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Cara lainnya termasuk menjauhi orang yang terinfeksi, memakai masker saat berada di tempat umum, dan menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Untuk orang-orang yang berisiko tinggi terkena TB, seperti pekerja medis dan orang yang bepergian ke daerah dengan tingkat infeksi TB yang tinggi, dapat diimunisasi dengan vaksin TB.
Pengobatan TB
Pengobatan TB biasanya terdiri dari kombinasi dari beberapa obat selama minimal 6 bulan. Obat-obatan ini harus diminum dengan teratur sesuai dengan dosis yang ditentukan oleh dokter. Pengobatan yang tepat dapat membantu menyembuhkan penyakit TB dan mencegah penyebarannya kepada orang lain.
Statistik TB di Indonesia
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia termasuk dalam 22 negara dengan kasus TB terbanyak. Pada tahun 2019, terdapat 845.000 kasus TB di Indonesia, di mana 25% di antaranya merupakan kasus TB paru-paru. Hal ini memperingatkan kita semua akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan sekitar serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Negara | Jumlah Kasus TB |
---|---|
India | 26% |
Indonesia | 8,5% |
Cina | 8,4% |
Pakistan | 5% |
Bangladesh | 3,6% |
Semakin banyak kita mengetahui tentang TB, semakin baik kita dalam mencegah dan mengobati penyakit ini sejak dini. Hal inilah yang akan membantu mencegah penyebaran TB dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Sampai Jumpa Lagi
Itu dia, pengertian TBC yang bisa saya bagikan pada kesempatan kali ini. Ingatlah untuk tetap menjaga kesehatan dan menghindari faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit ini. Dan jangan lupa selalu menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin, termasuk pemeriksaan mantoux jika memang dibutuhkan. Terima kasih sudah membaca, dan sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya!