Pengertian Tax Avoidance dan Dampaknya di Indonesia

Pengertian tax avoidance atau pengelakan pajak adalah suatu upaya untuk menghindari membayar pajak dengan cara menggunakan celah-celah hukum yang ada. Walaupun pada umumnya legal, pengelakan pajak ini sering dianggap sebagai perilaku yang tidak etis karena merugikan negara dan masyarakat. Di Indonesia, meskipun ada berbagai regulasi dan hukum yang mengatur pembayaran pajak, banyak juga perusahaan dan individu yang menggunakan cara-cara ini untuk mengurangi jumlah pajak yang harus mereka bayar. Inilah yang membuat pengertian tax avoidance sering diperbincangkan oleh orang-orang, terutama oleh para pelaku usaha dan pemerhati pajak.

Tax Avoidance: Pengertian Umum

Pengertian tax avoidance adalah strategi perencanaan keuangan yang digunakan oleh individu atau perusahaan untuk mengurangi jumlah pajak yang harus dibayarkan kepada negara. Namun, sebelum kita membahas lebih jauh tentang tax avoidance, kita perlu memahami definisi-definisi penting terlebih dahulu.

1. Apa itu pajak?

Pajak adalah pungutan yang ditarik oleh negara dari penduduknya atau perusahaan-perusahaan yang beroperasi di dalamnya. Pajak ini biasanya digunakan untuk membiayai berbagai sektor, seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

2. Apa itu penghindaran pajak?

Penghindaran pajak adalah upaya untuk mengurangi jumlah pajak yang harus dibayarkan dengan cara yang sah.

3. Apa itu tax evasion?

Tax evasion adalah upaya untuk menghindari membayar pajak secara ilegal, yang bisa berujung pada tindakan hukum.

4. Apa itu tax shelter?

Tax shelter adalah program atau investasi yang dirancang untuk mengurangi jumlah pajak yang harus dibayarkan.

5. Apa bedanya antara penghindaran pajak dan tax evasion?

Penghindaran pajak dilakukan secara sah, sementara tax evasion merupakan tindakan ilegal.

6. Apa bedanya antara tax avoidance dan tax shelter?

Tax avoidance adalah strategi perencanaan keuangan yang digunakan untuk mengurangi jumlah pajak yang harus dibayarkan, sedangkan tax shelter adalah program atau investasi yang dirancang untuk tujuan yang sama.

7. Apa saja bentuk tax avoidance?

Bentuk tax avoidance bisa beragam, seperti pemindahan kepemilikan aset ke negara atau wilayah dengan tarif pajak yang lebih rendah, memanfaatkan celah hukum, atau menggunakan struktur bisnis yang kompleks.

8. Apa saja risiko dari tax avoidance?

Meskipun legal, penggunaan strategi tax avoidance bisa menimbulkan risiko yang cukup besar, seperti denda, pengawasan lebih ketat dari pihak pajak, dan reputasi yang rusak.

9. Apa saja upaya yang dilakukan negara untuk mengatasi tax avoidance?

Negara biasanya membuat regulasi yang lebih ketat tentang pajak untuk mencegah terjadinya tax avoidance. Selain itu, negara juga bisa melakukan kerja sama internasional dengan negara-negara lain untuk membahas masalah ini.

10. Apa yang harus dilakukan untuk menghindari risiko dari penggunaan tax avoidance?

Untuk mengendalikan risiko dari penggunaan tax avoidance, individu atau perusahaan harus memastikan bahwa strategi yang digunakan benar-benar legal dan mematuhi peraturan pajak yang berlaku. Selain itu, mereka juga harus memastikan bahwa mereka memiliki dokumentasi yang lengkap dan dapat digunakan sebagai bukti jika perlu.

Contoh Pengertian Tax Avoidance yang Wajib Diketahui

1. Mengalihkan pendapatan ke negara dengan pajak yang lebih rendah
Salah satu bentuk dari tax avoidance adalah mengalihkan sumber pendapatan ke negara yang memiliki pajak yang lebih rendah atau bahkan tidak sama sekali. Arus kas dan profit perusahaan yang beroperasi di negara A bisa ditransfer ke negara B yang memiliki pajak yang rendah sehingga perusahaan tersebut dapat menghindari pajak di negara A.

2. Lakukan transfer pricing
Transfer pricing adalah tindakan memperbesar biaya produksi atau operasional perusahaan yang beroperasi di daerah dengan tarif pajak yang tinggi melalui penjualan barang atau jasa ke daerah yang memiliki tarif pajak lebih rendah. Praktik ini dapat mengurangi jumlah keuntungan yang harus dideklarasikan sebagai pendapatan perusahaan dan mengurangi pajak yang harus dibayarkan.

3. Mencatat pengeluaran fiktif
Pencatatan pengeluaran fiktif juga sering kali terjadi pada praktik tax avoidance. Perusahaan memasukkan pengeluaran yang tidak perlu dalam pembukuan sebagai pengeluaran sah. Hal ini juga dibutuhkan perusahaan untuk dapat mengurangi jumlah keuntungan yang tercantum dalam laporan keuangannya.

4. Menghindari pajak dengan investasi di sektor yang dikecualikan
Bisnis tertentu memiliki kemampuan untuk tidak membayar pajak dengan melakukan investasi di sektor yang di kecualikan dari pajak. Contohnya, perusahaan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin di banyak negara dikecualikan dari pajak. Dengan memilih untuk melakukan investasi di sektor tersebut, perusahaan dapat menghindari pajak.

5. Pengurangan pajak dengan pemotongan pajak
Pemotongan pajak adalah proses mengurangi jumlah pajak yang harus dibayarkan dengan cara mendapatkan kredit pajak. Di Indonesia, kredit pajak diberikan untuk pemberian tunjangan karyawan dan donasi amal, meskipun beberapa perusahaan mengambil keuntungan dari hal tersebut dengan sengaja memberikan tunjangan yang lebih besar daripada yang seharusnya.

6. Tax Haven
Pemerintah dunia memberikan kehormatan untuk tax haven atau negara yang menarik bisnis dengan pajak yang sangat rendah atau bahkan tidak ada, seperti Belize, Bermuda, atau British Virgin Island sebagai sarana penghindaran pajak bagi korporasi besar.

7. Kegunaan trust
Trust adalah cara yang umum digunakan untuk mengalihkan aset dari orang atau perusahaan yang sumber penghasilannya mengandung pajak tinggi ke negara yang menawarkan keringanan pajak. Trust mendaftar aset di bawah kemitraan oleh kantor pengacara atau perusahaan investasi asing.

8. Holding company
Sebuah perusahaan induk dapat menahan saham induk dan anak-anak perusahaan di beberapa negara. Perusahaan ini menjadi lindung nilai atas pendapatan yang selanjutnya ditransfer dari negara dengan pajak yang tinggi ke negara-negara dengan pajak yang agak lebih rendah.

9. Menghindari Pajak Gains Capital
Tax avoidance terjadi jika perusahaan menggunakan semua cara yang dapat digunakan untuk memperkecil keuntungan yang harus dikenai pajak saat menjual aset atau saham, misalnya tandon modal dan skema moneter lainnya.

10. Pembayaran di luar negeri
Contoh khusus dari tax avoidance adalah perusahaan yang membayar karyawan mereka dengan akun luar negeri. Oleh karena itu, perusahaan tidak membayar pajak yang cukup dan memperkecil keuntungan yang dideklarasikan di negara asal perusahaan.

Faktor Pengaruh Tax Avoidance

Tax avoidance dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang ada. Beberapa faktor yang juga dapat mempengaruhi tax avoidance diantaranya adalah sebagai berikut:

Faktor Pengaruh Tax Avoidance Penjelasan
Ukuran Perusahaan Perusahaan yang lebih besar cenderung memiliki lebih banyak sumber daya dan kemampuan untuk melakukan tax avoidance. Hal ini disebabkan oleh perusahaan yang lebih besar memiliki lebih banyak kesempatan untuk memanipulasi laporan keuangan mereka untuk meminimalkan kewajiban pajak.
Sektoral Industri Berdasarkan industri yang berbeda, tingkat tax avoidance dapat bervariasi. Beberapa industri cenderung meminimalkan kewajiban pajak mereka dan menghindari pajak, sedangkan industri lainnya cenderung membayar pajak atas pendapatan mereka. Sebagai contoh, industri teknologi dan farmasi cenderung memiliki tingkat tax avoidance yang lebih tinggi dibandingkan dengan industri BUMN.
Penggunaan Utilitas Penggunaan utilitas yang besar seperti listrik dan gas cenderung membantu perusahaan melakukan tax avoidance. Beberapa perusahaan memiliki fasilitas produksi mereka sendiri, yang memungkinkan untuk menunjukkan biaya yang lebih tinggi untuk pengeluaran tertentu dalam laporan pajak mereka.
Internasionalisasi Perusahaan yang aktif dalam perdagangan internasional cenderung memiliki lebih banyak kesempatan untuk melakukan tax avoidance. Hal ini karena perusahaan dapat memindahkan laba mereka ke negara dengan pajak yang lebih rendah atau memanipulasi investasi mereka untuk memaksimalkan pengurangan pajak.
Regulasi Hukum Pada akhirnya, faktor yang paling mempengaruhi tax avoidance di negara tertentu adalah regulasi hukumnya. Negara dengan peraturan pajak yang ketat dan hukum yang keras terhadap pencucian uang akan memiliki tingkat tax avoidance yang lebih rendah, sedangkan negara yang lebih longgar akan melihat lebih banyak perusahaan melakukan tax avoidance.

Dalam proses tax avoidance, faktor-faktor di atas dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh perusahaan untuk melakukan aksi-aksi tersebut. Namun perlu diingat bahwa meskipun tax avoidance halal secara hukum, namun tindakan tersebut juga harus jelas-jelas divalidasi dan dipenuhi segala kewajiban pajak yang telah ditentukan.

Sampai Jumpa!

Itulah ulasan singkat dan padat mengenai Pengertian Tax Avoidance. Semoga artikel ini dapat membantu para pembaca, terutama para pengusaha yang ingin menghindari pajak yang merugikan. Jangan lupa untuk kunjungi kembali situs ini dan baca artikel menarik lainnya yang bisa membantu Anda dalam kehidupan sehari-hari. Terima kasih sudah membaca dan sampai jumpa lagi!