Pengertian Sinusitis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apakah kamu pernah merasa sakit kepala atau hidung tersumbat yang enggak kunjung sembuh? Bisa jadi itu adalah gejala sinusitis, gangguan yang sering terjadi pada saluran sinus di kepala. Sinusitis terjadi saat sinus yang berfungsi sebagai tempat penyalur udara dan pelindung di kepala mengalami peradangan akibat infeksi bakteri, virus, atau jamur. Meski gejalanya terkadang tidak terlalu mengganggu, namun sinusitis yang dibiarkan terus menerus tanpa pengobatan bisa menjadi serius dan berbahaya bagi kesehatan. Yuk, cari tahu lebih lengkap tentang pengertian sinusitis dalam artikel ini!

Penyebab Sinusitis

Sinusitis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:

1. Infeksi Virus

Infeksi virus seperti flu dan pilek dapat menyebabkan sinusitis. Virus akan menyerang selaput lendir di dalam hidung dan sinus, sehingga menyebabkan peradangan.

2. Infeksi Bakteri

Selain infeksi virus, infeksi bakteri juga dapat menyebabkan sinusitis. Bakteri dapat menginfeksi sinus setelah terjadi peradangan akibat virus atau alergi yang mengakibatkan perlekatan lendir.

3. Alergi

Alergi dapat memicu sinusitis karena alergi akan menyebabkan terjadinya reaksi inflamasi di dalam tubuh kita. Pada kasus alergi, sistem imun tubuh bereaksi terhadap benda asing yang masuk, lalu melepas zat histamin. Zat ini menyebabkan bengkak dan peradangan pada selaput lendir hidung, sehingga memperburuk sinusitis.

4. Penyumbatan Hidung

Penyumbatan hidung yang terjadi akibat alergi atau infeksi virus dapat memicu sinusitis. Ketika hidung tersumbat, sekresi lendir tidak bisa keluar dan dapat menyebabkan sinusitis.

5. Infeksi Gigi atau Mulut

Infeksi gigi atau mulut dapat memicu peradangan pada sinus. Infeksi pada akar gigi atau yaitu sakit gigi membuat bakteri berkembang biak dan menyebar ke sinus di sekitarnya.

6. Polip Hidung

Polip hidung adalah pertumbuhan yang abnormal pada selaput lendir hidung. Polip ini dapat menyebabkan penyumbatan dan peradangan pada sinus, yang berdampak pada sinusitis.

7. Bentuk Hidung yang Khusus

Bentuk hidung yang khusus, seperti hidung yang lebih sempit dari ukuran normal, dapat menyebabkan sulitnya udara dari hidung masuk ke sinus, sehingga menyebabkan peradangan pada sinus.

8. Kondisi Medis yang Mempengaruhi Sistem Kekebalan Tubuh

Kondisi medis tertentu, seperti HIV atau leukemia, dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan yang lemah membuat tubuh rentan terhadap infeksi virus atau bakteri, yang dapat memicu sinusitis.

9. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan seperti polusi udara atau asap rokok dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan menyebabkan sinusitis.

10. Perubahan Cuaca

Perubahan cuaca dari panas ke dingin atau sebaliknya dapat memicu sinusitis. Perubahan suhu yang tiba-tiba memengaruhi sistem pernapasan, sehingga menyebabkan peradangan pada sinus.

Penyebab Sinusitis

Sinusitis dapat dipicu oleh berbagai faktor, diantaranya adalah:

1. Infeksi Virus
Penyebab paling umum dari sinusitis adalah infeksi virus. Virus ini menyerang sistem pernapasan dan menyebabkan peradangan pada sinus. Infeksi virus dapat menyebar melalui udara atau melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.

2. Infeksi Bakteri
Selain infeksi virus, sinusitis juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri yang paling sering menjadi penyebab sinusitis adalah Streptococcus pneumoniae. Infeksi bakteri biasanya berlangsung lebih lama dan gejalanya lebih parah dibandingkan infeksi virus.

3. Alergi
Beberapa orang yang memiliki alergi dapat mengalami sinusitis karena alergen seperti debu, serbuk sari dan bulu binatang dapat mengiritasi sinus. Alergi yang paling sering menjadi penyebab sinusitis adalah rinitis alergi atau hirupan debu.

4. Polip Hidung
Polip hidung atau tumor jinak di dalam hidung dapat menjadi penyebab sinusitis kronis. Polip hidung dapat menghambat drainase udara dari sinus, sehingga membuat lendir menumpuk dan meradang.

5. Anomali Struktural
Beberapa masalah struktural pada hidung dan sinus dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap sinusitis. Contohnya adalah deviasi septum, pembesaran adenoid, dan cleft palate.

6. Penggunaan Semprot Hidung
Menggunakan semprot hidung secara berlebihan atau dengan campuran yang salah dapat merusak lapisan pelindung hidung dan sinus, sehingga memicu peradangan.

7. Perubahan Tekanan Udara
Perubahan tekanan udara yang ekstrem seperti ketika terbang dengan pesawat atau menyelam, dapat mempengaruhi saluran udara dan menyebabkan sinusitis.

8. Merokok
Merokok dapat merusak lapisan pelindung hidung dan sinus, sehingga menyebabkan peradangan yang terus-menerus.

9. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh
Kelainan pada sistem kekebalan tubuh atau terapi imunosupresif dapat meningkatkan risiko seseorang terkena sinusitis.

10. Faktor Lingkungan
Beberapa faktor lingkungan seperti polusi udara, kelembaban dan suhu yang tinggi juga dapat mempengaruhi terjadinya sinusitis. Menghindari faktor-faktor tersebut dapat membantu mengurangi risiko seseorang terkena sinusitis.

Gejala Sinusitis

Sinusitis sendiri memiliki gejala yang mirip dengan gejala flu pada umumnya, namun terkadang dapat menjadi lebih parah. Berikut adalah gejala-gejala yang umum terjadi pada penderita sinusitis:

Gejala Deskripsi
Nyeri kepala Sinusitis seringkali menyebabkan rasa sakit dan nyeri di area kepala, terutama di area sinus.
Hidung tersumbat Hidung yang tersumbat atau bahkan tidak dapat mengeluarkan lendir adalah gejala lain dari sinusitis.
Kemungkinan kehilangan penciuman Kemampuan indera penciuman seseorang dapat menurun akibat sinusitis.
Batuk Batuk bisa menjadi tanda sinusitis, terutama ketika terjadi iritasi pada tenggorokan akibat aliran lendir yang turun dari nasofaring dan menetes ke tenggorokan.
Nyeri atau tekanan di wajah Rasa sakit atau tekanan di wajah, terutama di area tulang pipi, dapat menjadi tanda bahwa seseorang menderita sinusitis.

Terlebih lagi, sinusitis kronis dapat menyebabkan gejala berkepanjangan yang seringkali menjadi sangat mengganggu dan mempengaruhi kemampuan penderita untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Beberapa gejala yang dapat terjadi pada sinusitis kronis meliputi:

1. Berkurangnya Indera Penciuman

Penderita sinusitis kronis seringkali mengalami hilangnya indera penciuman secara permanen, bahkan setelah infeksi yang mendasari diobati dengan tepat. Penyebab pasti dari hilangnya indera penciuman pada sinusitis kronis masih belum diketahui, namun beberapa teori menyebutkan bahwa hal ini bisa terjadi akibat kerusakan pada saraf penciuman akibat radang yang terjadi selama infeksi berlangsung.

2. Kelelahan dan Ketidaknyamanan

Kemunculan gejala sinusitis kronis yang berkepanjangan dapat menyebabkan penderita merasa kurang berenergi dan lelah. Masalah tidur juga seringkali menyertai kondisi ini, disebabkan oleh adanya ketidaknyamanan di area hidung dan tenggorokan.

3. Batuk Berkepanjangan

Batuk pada sinusitis kronis umumnya berlangsung lebih dari delapan minggu dan tidak kunjung sembuh. Batuk ini seringkali terjadi pada malam hari, dan bisa memburuk jika penderita berbaring.

4. Gangguan Pencernaan

Lendir yang terus-menerus menumpuk di saluran nasal dan di tenggorokan dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

5. Nyeri Kepala dan Sakit Telinga

Rasa sakit yang tidak kunjung sembuh di area sinus akan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan bisa mempengaruhi kualitas hidup penderita. Kondisi ini juga dapat memicu sakit telinga.

Ketika mengalami gejala-gejala tersebut, segeralah mencari pertolongan medis guna mendapatkan diagnosis yang tepat. Jangan menunda-nunda penanganan atas sinusitis, terutama jika gejala tersebut mulai mengganggu aktivitas sehari-hari atau mengalami perburukan.

Terima kasih Telah Membaca tentang Pengertian Sinusitis

Sekian artikel singkat tentang pengertian sinusitis. Semoga bisa menambah pengetahuan dan pemahamanmu seputar penyakit ini. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan saluran hidung dengan menjaga kebersihan, menghindari polutan udara, dan mengonsumsi makanan yang sehat. Jika kamu atau orang terdekatmu mengalami gejala sinusitis, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Terima kasih telah membaca dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!