Sampah adalah benda-benda yang tidak diinginkan yang terbentuk dari kegiatan manusia. Sampah dapat berupa benda organik maupun non-organik, seperti sisa makanan, kertas, plastik, botol, dan sebagainya. Sampah sangat penting untuk dikelola dengan baik karena dapat menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan dan lingkungan. Nah, lalu apa pengertian sampah menurut WHO? Yuk, simak pembahasan lengkapnya di artikel selanjutnya!
Pengertian Sampah Menurut WHO: Definisi Sampah dan Jenis-Jenisnya
Definisi Sampah
Sampah adalah benda atau zat yang tidak dibutuhkan lagi dan biasanya dibuang. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sampah merupakan bahan yang dapat mengakibatkan tidak sehat atau bahkan merugikan lingkungan dan kesehatan manusia. Sampah bisa berwujud padat, cair, dan gas.
Jenis-Jenis Sampah
Berdasarkan sumbernya, sampah dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan, seperti daun, ranting, buah, sayur, kulit, tulang, dan kotoran. Sedangkan sampah anorganik terdiri dari bahan-bahan yang tidak dapat diurai oleh alam, misalnya plastik, kaca, logam, kertas, dan bahan kimia.
Kemudian, sampah juga dapat dikelompokkan berdasarkan sifat dan dampaknya terhadap lingkungan. Sampah dapat dibedakan menjadi sampah non-bahaya dan sampah berbahaya. Sampah non-bahaya adalah sampah yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan tidak berpotensi mencemari lingkungan. Contohnya adalah sampah organik dan kertas. Sedangkan sampah berbahaya adalah sampah yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti pestisida, baterai, minyak bekas, sampah medis, dan limbah industri.
Dampak Sampah Terhadap Kesehatan dan Lingkungan
Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan. Beberapa dampak yang dapat ditimbulkan antara lain:
1. Penyakit dan infeksi
Sampah organik yang tercecer dan tidak segera dibersihkan dapat menimbulkan bau yang membuat orang tidak nyaman. Selain itu, sampah organik yang tidak diolah dengan baik juga dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan virus penyebab penyakit, seperti diare, tifus, dan leptospirosis.
2. Pencemaran air dan tanah
Sampah yang dibuang sembarangan dapat mencemari air dan tanah. Sampah sangat sulit untuk diurai di dalam tanah dan dapat menghasilkan zat-zat berbahaya yang mencemari tanah dan air. Jika zat-zat tersebut masuk ke dalam tubuh manusia, maka dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit.
3. Pemanasan global
Sampah anorganik seperti plastik, logam, kaca, dan sebagainya dapat menyebabkan pemanasan global. Ketika sampah itu dibakar atau terkena sinar matahari, maka akan terjadi proses penguraian yang menghasilkan gas karbon dioksida dan metana yang dapat menyebabkan efek rumah kaca.
Pengelolaan Sampah yang Baik
Agar sampah tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan, maka diperlukan pengelolaan sampah yang baik. Pengelolaan sampah yang baik mencakup tiga hal, yaitu pengurangan sampah, pengolahan sampah, dan pembuangan sampah yang aman dan ramah lingkungan.
1. Pengurangan sampah
Cara paling efektif untuk mengurangi sampah adalah dengan tidak menghasilkan sampah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berbelanja dengan bijak, menghindari penggunaan produk kemasan, menggunakan benda-benda yang dapat di daur ulang dan membuang sampah organik ke dalam komposter.
2. Pengolahan sampah
Sampah organik dapat diolah menjadi kompos. Kompos yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk tanaman. Sedangkan sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi produk baru, seperti kertas, tas belanja, atau kursi.
3. Pembuangan sampah yang aman dan ramah lingkungan
Sampah yang sudah tidak dapat diolah lagi harus dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) yang memenuhi standar kesehatan dan lingkungan. TPA seharusnya dilengkapi dengan sistem pengelolaan limbah yang baik, seperti sistem pengolahan gas metana dan pengepakan sampah yang tertib.
Kesimpulan
Sampah adalah benda atau zat yang tidak dibutuhkan lagi dan biasanya dibuang. Sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik, dan juga dapat dikelompokkan menjadi sampah non-bahaya dan sampah berbahaya. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan sampah yang baik, yang mencakup pengurangan sampah, pengolahan sampah, dan pembuangan sampah yang aman dan ramah lingkungan.
Pengertian Sampah Menurut WHO: Berdasarkan Jenisnya
Sampah atau limbah dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristiknya. Jenis sampah ini selain dapat memengaruhi pengolahan sampah yang dilakukan, juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis sampah menurut WHO.
1. Sampah Organik
Sampah organik merupakan jenis sampah yang berasal dari bahan-bahan organik seperti sisa makanan, dedaunan, dan kayu. Sampah organik dapat diuraikan oleh mikroorganisme menjadi kompos atau pupuk organik yang sangat baik untuk tanaman. Namun, bila tidak diolah dengan baik, sampah organik juga dapat mengakibatkan timbulnya bau tidak sedap dan menimbulkan dampak negative bagi kesehatan manusia.
2. Sampah Anorganik
Sampah anorganik merupakan jenis sampah yang berasal dari bahan-bahan yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, kaca, besi, dan logam. Sampah anorganik tidak memiliki nilai gizi bagi tanaman dan tidak dapat diolah menjadi pupuk organik. Oleh karena itu, sampah jenis ini cenderung menumpuk dan membutuhkan waktu yang lama untuk terurai sehingga menjadi sampah yang sangat merusak lingkungan.
3. Sampah B3
Sampah B3 atau sampah berbahaya dan beracun adalah jenis sampah yang mengandung senyawa kimia beracun seperti merkuri, pestisida, dan baterai. Jenis sampah ini sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar bila tidak ditangani dengan baik. Sampah B3 harus diolah dan diolah dengan teknologi yang tepat, seperti teknologi incinerator atau pengolahan secara kimia.
4. Sampah Elektronik
Sampah elektronik atau e-waste adalah jenis sampah yang berasal dari perangkat elektronik seperti handphone, laptop, dan televisi. Sampah jenis ini mengandung senyawa kimia beracun dan memiliki potensi yang sangat tinggi untuk merusak lingkungan dan kesehatan manusia. Pengolahan sampah elektronik harus dilakukan secara hati-hati dan menggunakan teknologi yang tepat agar tidak menimbulkan dampak negatif.
5. Sampah Medis
Sampah medis atau bio-medical waste adalah jenis sampah yang berasal dari rumah sakit dan klinik. Sampah jenis ini mengandung senyawa kimia berbahaya dan patogen, seperti virus dan bakteri. Oleh karena itu, pengolahan sampah medis harus dilakukan dengan teknologi yang dirancang khusus dan oleh tenaga kesehatan yang terlatih.
6. Sampah Bulky
Sampah bulky adalah jenis sampah yang memiliki ukuran dan berat yang besar, seperti furnitur, mesin cuci, dan kulkas. Oleh karena ukurannya yang besar, pengelolaan sampah jenis ini cenderung lebih sulit dan mahal. Sampah bulky harus dicacah terlebih dahulu agar memudahkan dalam transportasi dan pengolahan.
7. Sampah Rumah Tangga
Sampah rumah tangga adalah jenis sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari di rumah seperti sisa makanan, plastik, kertas, dan sampah organik lainnya. Sampah jenis ini dapat diolah melalui teknologi rumah tangga seperti komposter atau pengolahan sampah sendiri di rumah untuk menghasilkan kompos.
8. Sampah Konstruksi
Sampah konstruksi adalah jenis sampah yang berasal dari kegiatan konstruksi seperti puing bangunan, semen, dan batako. Sampah jenis ini cenderung mengandung bahan berbahaya seperti asbes dan logam, sehingga pengolahan sampah konstruksi harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
9. Sampah Green
Sampah green atau sampah hijau adalah jenis sampah yang berasal dari kebun atau taman seperti daun kering atau ranting. Sampah jenis ini dapat diolah menjadi kompos atau pupuk organik dengan mudah sehingga sangat baik untuk lingkungan sekitar.
10. Sampah Farmasi
Sampah farmasi adalah jenis sampah yang berasal dari kegiatan di apotek seperti obat-obatan yang kadaluarsa atau tidak digunakan. Sampah jenis ini harus diolah dengan teknologi yang tepat agar tidak menimbulkan dampak negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan sekitar.
Itulah 10 jenis sampah menurut WHO yang perlu diketahui. Dengan memahami jenis sampah tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah sesuai jenis dan memilih teknologi pengolahan yang tepat. Sehingga tercipta lingkungan yang sehat dan lestari untuk kehidupan manusia.
Hierarki Pengelolaan Sampah Menurut WHO
Pengelolaan sampah menurut World Health Organization (WHO) dilakukan secara hierarki, dimulai dari pengurangan sampah hingga pengolahan akhir. Hierarki ini bertujuan untuk mengurangi dampak buruk sampah terhadap lingkungan, kesehatan masyarakat, dan peningkatan kualitas hidup.
Berikut adalah hierarki pengelolaan sampah menurut WHO dan penjelasannya:
1. Pengurangan Sampah (Waste Reduction)
Pengurangan sampah merupakan tindakan paling efektif dan harus menjadi prioritas utama dalam pengelolaan sampah. Selama tahap ini, masyarakat diminta untuk mengurangi penggunaan bahan yang tidak bisa didaur ulang seperti plastik, kertas, dan styrofoam.
Dalam upaya mengurangi sampah, masyarakat dapat melakukan beberapa hal yaitu:
– Mengurangi penggunaan kantong plastik dengan membawa tas belanja sendiri
– Menggunakan botol minum kembali daripada membeli botol minum plastik secara berulang
– Mengurangi penggunaan kertas dengan menggunakan email atau aplikasi pesan langsung dalam komunikasi kerja
– Menggunakan barang bekas dan memperbaiki barang yang rusak daripada membeli yang baru
2. Penggunaan Kembali (Reuse)
Penggunaan kembali adalah tindakan mengambil barang yang sudah tidak terpakai dan mengubahnya menjadi barang yang dapat digunakan kembali dengan cara mendaur ulang atau mengubah fungsi.
Contohnya, botol minum kaca bekas dapat dijadikan vas bunga, tabungannya, atau tempat penyimpanan makanan. Selain itu, kardus bekas juga dapat diubah menjadi papan pendukung buku atau barang lainnya.
3. Daur Ulang (Recycling)
Daur ulang adalah tindakan memproses sampah yang sudah tidak terpakai menjadi bahan baku baru yang dapat kembali digunakan. Contohnya, botol plastik dapat didaur ulang menjadi bahan baku kembali dan digunakan untuk membuat botol baru.
WHO merekomendasikan penggunaan bahan kimia dan logam yang hemat energi untuk menjaga lingkungan dan kesehatan manusia saat mendaur ulang.
4. Diolah (Treatment)
Apabila pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang telah dilakukan, sampah yang masih tersisa bisa diolah. Tujuan dari pengolahan sampah adalah untuk menghilangkan dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan.
Beberapa jenis pengolahan sampah yaitu:
– Pembakaran sampah
– Pengolahan biologi
– Pengolahan fisik-kimia
5. Pembuangan Akhir (Final Disposal)
Pembuangan akhir, atau biasa dikenal sebagai tempat pembuangan akhir (TPA), adalah cara terakhir dalam hierarki pengelolaan sampah. TPA digunakan untuk membuang sampah yang sudah tidak bisa diolah lagi dan harus dibuang dengan cara yang aman.
WHO merekomendasikan pembuangan akhir ini terpisah dari tempat hunian warga dan jangan berdekatan dengan sumber air atau wilayah hijau yang memiliki nilai lingkungan.
Jenis Pengolahan Sampah | Fungsi |
---|---|
Pembakaran Sampah | Memusnahkan sampah dengan cara membakar |
Pengolahan Biologi | Mengolah sampah dengan memanfaatkan bakteri dan mikroorganisme lainnya |
Pengolahan Fisik-Kimia | Mengolah sampah dengan cara menggunakan variasi teknik fisik dan kimia |
Kesimpulannya, pengelolaan sampah yang baik dan benar sangat penting untuk mencegah dampak buruk sampah terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Hierarki pengelolaan sampah menurut World Health Organization (WHO) harus diterapkan secara konsisten oleh masyarakat, instansi pemerintah, dan perusahaan. Semoga artikel ini bermanfaat.
Sampah Menurut WHO, Pentingnya Pemilahan Sampah untuk Kesehatan Lingkungan
Semoga informasi mengenai pengertian sampah menurut WHO dapat bermanfaat bagi pembaca. Jangan lupa untuk selalu memilah sampah dengan baik untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar. Terimakasih sudah membaca, jangan sungkan untuk mengunjungi website kami kembali untuk informasi menarik lainnya. Sampai jumpa!