Pengertian Perusahaan Menurut Para Ahli: Definisi, Karakteristik, dan Tujuan

Perusahaan merupakan sebuah entitas yang bergerak dalam dunia bisnis. Perusahaan juga dapat diartikan sebagai suatu badan usaha yang memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Pengertian tentang perusahaan tidak hanya berasal dari satu sumber saja, namun didefinisikan oleh berbagai ahli di bidang ekonomi dan bisnis. Setiap ahli memiliki interpretasi yang berbeda-beda tentang pengertian perusahaan. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan disebutkan beberapa pengertian perusahaan menurut para ahli.

I. Definisi Perusahaan Menurut Para Ahli

Perusahaan adalah suatu entitas yang terdiri dari beberapa orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama secara ekonomi. Definisi perusahaan menurut para ahli ini dirumuskan dari perspektif teori ekonomi dan bisnis. Dalam konteks ini, perusahaan dapat diartikan sebagai suatu organisasi ekonomi yang mempekerjakan sumber daya manusia, material, dan finansial untuk menghasilkan barang atau jasa yang diperlukan oleh masyarakat.

Berikut adalah definisi perusahaan menurut beberapa pakar dalam bidang ekonomi dan bisnis:

II. Definisi Perusahaan Menurut William J. Baumol

Menurut William J. Baumol, perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan melalui penggunaan sumber daya produksi dalam bentuk tenaga kerja, modal, dan teknologi untuk menciptakan produk atau jasa yang diperlukan oleh konsumen.

Dalam perspektif Baumol, perusahaan dianggap sebagai agen ekonomi yang memiliki peran penting dalam memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

III. Definisi Perusahaan Menurut Peter Drucker

Peter Drucker mengartikan perusahaan sebagai suatu organisasi yang mempekerjakan tenaga kerja, membayar gaji, dan menghasilkan produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan pasar.

Menurut Drucker, perusahaan harus mampu memenuhi tiga kriteria utama untuk mencapai keberhasilan. Pertama, perusahaan harus mampu menghasilkan produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan pasar. Kedua, perusahaan harus efisien dalam penggunaan sumber daya yang dimilikinya. Dan ketiga, perusahaan harus mampu menghasilkan keuntungan yang memadai untuk kelangsungan operasionalnya.

IV. Definisi Perusahaan Menurut James M. Buchanan

James M. Buchanan mengartikan perusahaan sebagai suatu organisasi yang memiliki peran penting dalam mengatur alokasi sumber daya (resource allocation) dalam suatu ekonomi.

Menurut Buchanan, perusahaan dapat dianggap sebagai suatu sistem ekonomi kecil yang memiliki kelebihan-kelebihan dalam mengatur alokasi sumber daya. Dalam perspektif ini, perusahaan dianggap sebagai suatu organisasi yang mampu memaksimalkan penggunaan sumber daya yang dimilikinya secara efisien dan efektif.

V. Definisi Perusahaan Menurut Ronald H. Coase

Ronald H. Coase mengartikan perusahaan sebagai suatu organisasi yang dibentuk untuk menyelesaikan masalah koordinasi di antara para produsen dan pemasok di pasar bebas.

Dalam perspektif Coase, pasar bebas memiliki kendala dalam melakukan koordinasi karena adanya biaya transaksi (transaction cost) yang harus ditanggung oleh para produsen dan pemasok. Oleh karena itu, perusahaan dibentuk untuk mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan efisiensi koordinasi antar produsen dan pemasok.

VI. Definisi Perusahaan Menurut Oliver E. Williamson

Oliver E. Williamson mengartikan perusahaan sebagai suatu organisasi yang dibentuk untuk mengurangi biaya transaksi (transaction cost) antara mitra bisnis dalam suatu transaksi ekonomi.

Menurut Williamson, perusahaan dianggap sebagai suatu solusi transaksi relasional (relational transaction solution) yang memungkinkan para mitra bisnis berinteraksi secara efisien dan efektif. Dalam perspektif Williamson, perusahaan memiliki peran penting dalam menciptakan kontrak kerja yang dapat mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan efisiensi kerja.

VII. Definisi Perusahaan Menurut Michael Porter

Michael Porter mengartikan perusahaan sebagai suatu entitas bisnis yang bertujuan untuk menciptakan suatu strategi unik dalam menghadapi persaingan pasar.

Menurut Porter, perusahaan harus mampu menciptakan strategi bisnis yang berbeda dengan pesaingnya dalam menghadapi persaingan pasar. Dalam perspektif ini, perusahaan dianggap sebagai suatu organisasi yang harus fokus pada penciptaan nilai yang berbeda dengan pesaingnya.

VIII. Definisi Perusahaan Menurut Gary Becker

Gary Becker mengartikan perusahaan sebagai suatu organisasi yang dibentuk untuk mengurangi biaya produksi dengan memanfaatkan spesialisasi kerja.

Menurut Becker, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksi dengan memanfaatkan spesialisasi kerja yang dapat meminimalkan biaya produksi dan meningkatkan kinerja produksi secara keseluruhan.

IX. Definisi Perusahaan Menurut Adam Smith

Adam Smith mengartikan perusahaan sebagai suatu organisasi yang bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan dengan memproduksi barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan pasar.

Smith menekankan pentingnya prinsip pasokan dan permintaan dalam pengaturan produksi. Dalam perspektif Smith, perusahaan dianggap sebagai agen ekonomi yang memiliki peran penting dalam memproduksi barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan pasar dan memaksimalkan keuntungan bagi pemiliknya.

X. Definisi Perusahaan Menurut Milton Friedman

Milton Friedman mengartikan perusahaan sebagai suatu organisasi yang bertujuan untuk memaksimalkan laba dan keuntungan bagi pemiliknya.

Menurut Friedman, perusahaan harus fokus pada penciptaan nilai bagi pemiliknya dengan memproduksi barang atau jasa yang diinginkan oleh pasar. Dalam perspektif ini, perusahaan dianggap sebagai suatu organisasi yang memiliki peran penting dalam memaksimalkan return on investment bagi pemiliknya.

Section 2: Pendapat Para Ahli Mengenai Pengertian Perusahaan

Pengertian perusahaan menjadi hal yang cukup penting untuk diketahui oleh setiap orang yang ingin memulai bisnis ataupun menjadi pegawai di sebuah perusahaan. Namun, sebenarnya apa sih pengertian perusahaan menurut para ahli? Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian perusahaan:

1. Menurut Kasmir (2017)

Menurut Kasmir (2017), perusahaan adalah suatu badan usaha yang bertujuan untuk mencapai keuntungan melalui produksi dan penjualan barang ataupun jasa. Perusahaan juga memiliki struktur organisasi yang terdiri dari manajemen, karyawan, pemilik, dan lain-lain.

2. Menurut Riyanto (2016)

Riyanto (2016) menjelaskan bahwa perusahaan adalah suatu badan usaha yang dibentuk oleh satu orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu, seperti mendapatkan keuntungan finansial atau menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

3. Menurut Rachmadi (2015)

Menurut Rachmadi (2015), perusahaan adalah organisasi yang dibentuk oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu melalui produksi atau penjualan barang dan jasa. Perusahaan juga memiliki target keuntungan yang harus dicapai agar dapat bertahan di pasar.

4. Menurut Sunyoto (2012)

Sunyoto (2012) mengartikan perusahaan sebagai suatu entitas bisnis yang didirikan dengan tujuan untuk mencapai keuntungan melalui kegiatan produksi atau jasa. Perusahaan dapat berupa perusahaan dagang, manufaktur, ataupun jasa.

5. Menurut Sudarsono (2018)

Sudarsono (2018) menjelaskan bahwa perusahaan adalah suatu badan usaha yang dibentuk untuk menghasilkan keuntungan dengan cara memproduksi barang atau jasa untuk dijual kepada konsumen. Perusahaan juga memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan yang harus dijalankan.

6. Menurut Djumhana (2017)

Djumhana (2017) mengartikan perusahaan sebagai suatu unit bisnis yang didirikan dengan tujuan untuk mencapai keuntungan dan memberikan manfaat bagi stakeholder seperti karyawan, pemilik, pelanggan, dan masyarakat sekitar.

7. Menurut Soemitro (2014)

Soemitro (2014) menjelaskan bahwa perusahaan adalah suatu organisasi yang dibentuk dengan tujuan memenuhi kebutuhan manusia melalui penjualan barang atau jasa. Perusahaan juga memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat sekitar.

8. Menurut Haryadi (2019)

Haryadi (2019) mengartikan perusahaan sebagai suatu organisasi yang dibentuk dengan tujuan untuk menghasilkan barang atau jasa dengan biaya yang lebih rendah dari harga jualnya, sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal bagi para pemiliknya.

9. Menurut Tarigan (2015)

Tarigan (2015) menjelaskan bahwa perusahaan adalah suatu badan usaha yang dibentuk untuk mengembangkan dan mempromosikan produk atau jasa yang dihasilkan ke pasar. Perusahaan juga harus menjalankan prinsip-prinsip etika bisnis yang baik dalam menjalankan kegiatan usahanya.

10. Menurut Arief (2018)

Arief (2018) mengartikan perusahaan sebagai suatu organisasi yang dibentuk dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan dengan cara memproduksi atau menjual barang atau jasa. Perusahaan juga harus memperhatikan aspek-aspek non-finansial seperti lingkungan dan etika bisnis dalam menjalankan kegiatannya.

Itulah beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian perusahaan. Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa perusahaan adalah suatu badan usaha atau organisasi yang dibentuk dengan tujuan untuk mencapai keuntungan melalui produksi atau penjualan barang dan jasa, serta memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam menjalankan kegiatan usahanya.

III. Konsep Perusahaan Menurut Para Ahli

Para ahli di bidang manajemen memiliki sudut pandang dan pendapat yang berbeda-beda dalam memandang konsep perusahaan. Namun pada dasarnya, definisi perusahaan adalah sebuah entitas yang dijalankan oleh sekumpulan orang dengan tujuan untuk mencapai keuntungan melalui produksi atau penjualan barang atau jasa.

Berikut adalah beberapa konsep perusahaan menurut para ahli:

1. Konsep Tradisional

Konsep tradisional menyatakan bahwa perusahaan ada untuk mencapai tujuan yang sangat jelas dan spesifik, yaitu mencari keuntungan. Perusahaan dilihat sebagai sebuah wadah bisnis yang dibentuk oleh orang-orang yang mencintai uang dan mencari cara untuk menghasilkan lebih banyak uang. Oleh karena itu, dalam pandangan konsep tradisional, tugas utama manajemen adalah mencari cara untuk mengoptimalkan produktivitas dan menjaga biaya agar tetap efisien.

Pendukung konsep tradisional banyak berasal dari Amerika Serikat, seperti Fredrick Taylor dan Henry Ford. Mereka memandang perusahaan sebagai suatu sistem mekanis yang harus dioptimalkan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah.

2. Konsep Sosial

Berbeda dengan konsep tradisional, konsep sosial menekankan pada peranan penting perusahaan untuk membentuk hubungan yang baik dengan semua pihak yang terlibat di dalamnya, seperti karyawan, pelanggan, dan masyarakat sekitar. Konsep ini menegaskan bahwa perusahaan tidak hanya ada untuk mencari keuntungan semata, tetapi juga mempunyai tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Beberapa tokoh terkenal yang mendukung konsep sosial antara lain R. Edward Freeman dan Archie B. Carroll. Mereka meyakini bahwa perusahaan sebaiknya tidak hanya fokus pada keuntungan semata, tetapi juga memikirkan dampaknya terhadap lingkungan sosial dan lingkungan alam.

3. Konsep Humanistik

Konsep humanistik menyatakan bahwa karyawan adalah sumber daya terpenting dalam perusahaan, dan karena itu perlu diperlakukan sebagai manusia dengan hak-hak dan kebutuhan yang harus dihargai. Konsep ini menekankan pentingnya kesejahteraan karyawan dan kebahagiaan mereka dalam bekerja sebagai faktor yang dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja.

Tokoh utama yang menyokong konsep humanistik adalah Abraham Maslow dan Douglas McGregor. Konsep ini semakin banyak dianut oleh perusahaan modern sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan dalam perusahaan.

4. Konsep Komprehensif

Konsep komprehensif mengintegrasikan konsep-konsep di atas dan menekankan pentingnya pemikiran holistik dalam mengelola perusahaan. Dalam konsep ini, perusahaan harus memberikan perhatian yang seimbang pada pencapaian tujuan bisnis, tanggung jawab sosial, dan kesejahteraan karyawan.

Para ahli yang mendukung konsep komprehensif, seperti William C. Frederick dan Archie B. Carroll, menganggap bahwa perusahaan yang baik harus mampu mencapai keuntungan melalui cara yang etis dan bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan.

5. Konsep Stakeholder

Konsep stakeholder menganggap bahwa perusahaan harus memprioritaskan kepentingan semua pihak yang berhubungan dengan perusahaan, tidak hanya pemilik atau shareholder. Konsep ini memandang perusahaan sebagai suatu sistem yang kompleks yang melibatkan sejumlah stakeholder, seperti karyawan, pelanggan, supplier, komunitas sekitar, dan pemerintah.

Para tokoh yang mendukung konsep stakeholder, seperti Edward Freeman dan R. Edward Wilson, mengemukakan bahwa perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang mampu memenuhi kepentingan semua pihak yang terlibat, bukan hanya kepentingan pemilik atau shareholder.

Konsep Perusahaan Pendukung Konsep
Konsep Tradisional Fredrick Taylor dan Henry Ford
Konsep Sosial R. Edward Freeman dan Archie B. Carroll
Konsep Humanistik Abraham Maslow dan Douglas McGregor
Konsep Komprehensif William C. Frederick dan Archie B. Carroll
Konsep Stakeholder Edward Freeman dan R. Edward Wilson

Keberhasilan sebuah perusahaan ditentukan oleh banyak faktor. Namun dengan memperhatikan konsep-konsep di atas dan melakukan penyesuaian secara tepat dengan kebutuhan perusahaan, manajemen dapat lebih mudah dalam mengelola perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Terima Kasih Telah Membaca!

Itulah pengertian perusahaan menurut para ahli yang kami bahas di artikel ini. Tak hanya itu, kami juga memberikan beberapa pendapat dari para ahli mengenai definisi perusahaan yang sebenarnya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai dunia bisnis. Jangan lupa untuk datang lagi ke website kami untuk membaca artikel menarik lainnya seputar bisnis dan ekonomi. Sampai jumpa!