Nikah mut’ah, mungkin beberapa dari kita belum familiar dengan istilah ini. Nikah mut’ah atau juga disebut nikah sementara adalah salah satu bentuk pernikahan di dalam agama Islam. Nikah mut’ah biasanya dilakukan oleh jamaah Syi’ah, namun pada akhir-akhir ini banyak juga yang melakukan nikah mut’ah di kalangan umat Islam yang lain. Apa itu nikah mut’ah dan bagaimana tata cara melaksanakan nikah ini? Yuk, simak artikel ini sampai selesai!
Apa itu Nikah Mut’ah?
Nikah mut’ah atau dikenal juga dengan istilah nikah sementara merupakan suatu pernikahan yang dilakukan dengan waktu yang telah ditentukan. Pernikahan tersebut memiliki jangka waktu kebersamaan antara pasangan yang tidak terlalu lama, umumnya kurang dari sepuluh hari atau maksimal 3 bulan. Setelah jangka waktu tersebut habis, pernikahan tersebut berakhir dan keduanya sudah tidak dianggap sebagai suami istri lagi.
Sejarah Nikah Mut’ah
Nikah mut’ah telah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan bisa ditemukan juga di zaman jahiliah sebelumnya. Istilah nikah mut’ah sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah pernikahan sementara, yang dilakukan ketika seseorang sedang melakukan perjalanan atau dalam kondisi yang memungkinkan bagi dia untuk mendapatkan kebutuhan seksualnya sementara waktu.
Hukum Nikah Mut’ah dalam Islam
Mengenai hukum nikah mut’ah dalam Islam, terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ulama. Ada yang mengharamkannya karena dianggap tidak sesuai dengan aturan agama dan memiliki banyak kerugian bagi masyarakat. Sementara itu, ada juga yang membolehkannya dengan syarat-syarat tertentu.
Syarat dan Ketentuan Nikah Mut’ah
Meskipun nikah mut’ah masih dianggap kontroversial, namun jika ingin melakukan nikah jenis ini, wajib mengetahui syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi. Di antaranya adalah harus dilakukan di hadapan saksi dan dibolehkan dengan beberapa alasan tertentu, seperti untuk memenuhi kebutuhan seksual sementara atau untuk meringankan beban hidup.
Keuntungan dan Kerugian Nikah Mut’ah
Tidak dapat dipungkiri bahwa nikah mut’ah memiliki keuntungan serta kerugian. Keuntungan yang bisa didapat adalah memenuhi kebutuhan seksual sementara, serta terhindar dari adanya zina. Sementara itu, kerugian yang bisa terjadi adalah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga dan belum adanya kepastian masa depan dalam hubungan tersebut.
Perbedaan Nikah Mut’ah dengan Nikah Biasa
Perbedaannya yakni nikah mut’ah memiliki waktu yang sudah ditentukan dan menikah hanya untuk menghilangkan nafsu sesaat serta terhindar dari zina. Sedangkan nikah biasa dilakukan dengan tujuan membentuk ikatan pernikahan yang lebih serius, memiliki masa depan yang lebih jelas, serta memiliki tanggung jawab dan kewajiban yang lebih besar.
Keberadaan Nikah Mut’ah di Indonesia
Di Indonesia, nikah mut’ah hanya dilakukan oleh sekelompok kecil orang dan dianggap tidak legal, karena bertentangan dengan Undang-undang Perkawinan yang berlaku saat ini. Bahkan, beberapa ulama menolak untuk memberikan fatwa mengenai hukum nikah sementara ini.
Cara Melakukan Nikah Mut’ah
Jika ingin melakukan Nikah mut’ah, maka haruslah memahami bagaimana cara melakukannya yang benar. Salah satu caranya adalah mencari calon pasangan yang sama-sama sepakat, kemudian bertemu dengan penghulu untuk mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi.
Apa yang Harus Diperhatikan dalam Nikah Mut’ah?
Sebelum melakukan nikah mut’ah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Seperti contohnya memastikan bahwa pasangan yang akan dinikahi memiliki keadaan fisik yang sehat, tidak terlibat dalam tindakan kriminal, serta sudah memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.
Kontroversi Nikah Mut’ah
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, nikah mut’ah memang memiliki banyak kontroversi dan juga perbedaan pendapat dalam agama Islam. Nyatanya, nikah ini tidak banyak dilakukan di Indonesia. Oleh karena itu, sebelum melakukan nikah jenis ini, pastikan mempertimbangkan betul betul kerugian dan keuntungan yang akan didapatkan.
Apa Itu Nikah Mut’ah?
Nikah mut’ah adalah sebuah bentuk pernikahan yang terjadi berdasarkan kesepakatan antara pasangan yang dilakukan dalam waktu tertentu. Dalam prakteknya, pernikahan ini biasanya berlangsung hanya dalam waktu sementara dengan jangka waktu yang telah disepakati sebelumnya oleh kedua belah pihak. Meski demikian, nikah mut’ah tidak diakui sebagai pernikahan yang sah di negara-negara yang menganut hukum Islam.
1. Asal Usul Nikah Mut’ah
Nikah mut’ah berawal dari sejarah tentang ketika Nabi Muhammad saw berperang di wilayah Tabuk pada tahun 630 M. Pada saat itu, para pejuang Islam merasa kesulitan dalam menahan gairah seksual mereka yang tinggi di tengah masa perang tersebut. Oleh karena itu, Nabi Muhammad saw memberikan izin kepada para pejuang untuk melakukan nikah mut’ah sebagai alternatif dari zina.
2. Landasan Hukum Nikah Mut’ah
Dalam prakteknya, nikah mut’ah memerlukan kesepakatan bersama antara kedua belah pihak. Namun, hal tersebut tidak dipandang sebagai suatu bentuk pernikahan yang sah di negara-negara yang menganut hukum Islam.
3. Manfaat Nikah Mut’ah
Banyak orang berpendapat bahwa nikah mut’ah dapat membantu mereka mengatasi kebutuhan seksual mereka pada saat tertentu. Selain itu, pernikahan semacam ini juga dapat membantu dalam menjaga tradisi keluarga.
4. Perbedaan Nikah Mut’ah dengan Nikah Normal
Perbedaan utama antara nikah mut’ah dengan nikah normal adalah dalam hal durasi waktu. Jika nikah normal memiliki surat nikah yang sah, maka nikah mut’ah hanya memiliki kesepakatan antara kedua belah pihak selama jangka waktu yang telah disepakati sebelumnya.
5. Kelemahan Nikah Mut’ah
Meski memiliki manfaat, nikah mut’ah tetap memiliki kelemahan. Salah satu kelemahan nikah mut’ah adalah ketidakpastian kapan pernikahan tersebut akan berakhir. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi satu atau kedua belah pihak.
6. Syarat Sah Nikah Mut’ah
Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam nikah mut’ah adalah mengikuti aturan-aturan yang telah ditentukan. Hal ini meliputi durasi waktu, tempat pernikahan, harta benda yang dibagikan, dan sebagainya.
7. Prosedur Nikah Mut’ah
Prosedur nikah mut’ah tergantung pada aturan dan kebiasaan di setiap negara. Ada beberapa negara yang mengizinkan pernikahan seperti ini, seperti di Iran dan Mesir.
8. Persyaratan Nikah Mut’ah di Indonesia
Di Indonesia, nikah mut’ah tidak diakui oleh hukum karena tidak sesuai dengan aturan Islam dan hukum nasional Indonesia. Namun, untuk menjalankan nikah mut’ah di Indonesia, Anda dapat melakukannya dengan cara mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam hukum Islam.
9. Kontroversi Nikah Mut’ah
Nikah mut’ah sering kali menjadi kontroversi karena dianggap sebagai bentuk legalisasi prostitusi. Padahal, kedua belah pihak melakukan pernikahan ini berdasarkan kesepakatan. Namun, pandangan bahwa nikah mut’ah adalah bentuk prostitusi tetap menjadi perdebatan yang sengit.
10. Kesimpulan
Nikah mut’ah merupakan suatu bentuk pernikahan yang dilakukan tergantung pada kesepakatan kedua belah pihak dalam waktu sementara. Meski memiliki manfaat, nikah mut’ah tetap saja memiliki kelemahan dan kontroversi yang dapat memicu perdebatan di masyarakat. Namun, bagi orang-orang yang merasa butuh, nikah mut’ah tetap menjadi alternatif yang dapat memenuhi kebutuhan mereka pada saat tertentu.
Apa Sah atau Tidaknya Nikah Mut’ah?
Setelah mengetahui apa itu nikah mut’ah, banyak orang bertanya-tanya apakah pernikahan semacam ini sudah dianggap sah menurut agama Islam atau tidak. Berikut ini adalah beberapa pandangan tentang keabsahan nikah mut’ah dalam Islam:
1. Pendapat yang Menyatakan Nikah Mut’ah Tidak Sah
Sebagian besar ulama dan mazhab Islam menyatakan bahwa nikah mut’ah tidak sah dan tidak diperbolehkan. Hal ini dikarenakan nikah mut’ah bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar dalam pernikahan dalam Islam, yaitu:
Prinsip Dasar Pernikahan dalam Islam |
---|
1. Pernikahan harus dilakukan dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan harmonis |
2. Pernikahan harus dilakukan dengan kesepakatan yang jelas antara kedua belah pihak |
3. Pernikahan harus dilakukan dengan niat yang jelas untuk menjadi pasangan hidup yang saling melengkapi di dalam menuju jenjang pernikahan yang lebih serius |
Karena nikah mut’ah hanya dilakukan untuk tujuan sementara dan tidak dengan niat untuk membentuk keluarga yang langgeng dan bahagia, keabsahan nikah mut’ah menjadi dipertanyakan.
2. Pendapat yang Menyatakan Nikah Mut’ah Dalam Beberapa Kondisi Sah
Namun demikian, ada sebagian ulama Islam yang menyatakan bahwa nikah mut’ah diperbolehkan dalam beberapa kondisi tertentu. Salah satu kondisi tersebut adalah ketika seorang pria yang sedang bepergian jauh membutuhkan seorang teman hidup untuk membantunya selama perjalanannya. Selain itu, seorang pria yang belum mampu melangsungkan pernikahan secara permanen juga diperbolehkan menikah mut’ah untuk memenuhi kebutuhan seksualnya.
Secara umum, pendapat-pendapat tentang keabsahan nikah mut’ah masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Oleh karena itu, sebaiknya jangan melakukan praktik nikah mut’ah sebelum mengetahui pandangan ulama mengenai hal tersebut.
3. Keadilan Dalam Nikah Mut’ah
Ketika melakukan nikah mut’ah, keadilan menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Keadilan dalam nikah mut’ah adalah bahwa kedua belah pihak harus sepakat dalam teknis pelaksanaan nikah mut’ah dan nikah mut’ah tidak boleh dilakukan dengan paksaan.
4. Dampak Sosial dari Nikah Mut’ah
Nikah mut’ah seringkali menyebabkan dampak sosial bagi pasangan yang memiliki perbedaan latar belakang dan keadaan ekonomi yang tidak sama. Hal ini bisa mengakibatkan gangguan mental dan psikologis pada pasangan, bahkan anak-anak jika ada di dalam perkawinan. Oleh karena itu, sebelum melakukan nikah mut’ah, sebaiknya dipikirkan secara matang terlebih dahulu.
5. Kesimpulan
Dalam pandangan mayoritas ulama Islam, nikah mut’ah tidak sah dan tidak diperbolehkan karena bertentangan dengan prinsip dasar pernikahan dalam Islam. Namun, masih ada sebagian ulama yang menyatakan bahwa nikah mut’ah diperbolehkan dalam beberapa kondisi tertentu. Oleh karena itu, sebelum melakukan nikah mut’ah, sebaiknya diperhatikan pandangan ulama dan pertimbangkan dampak sosial yang mungkin terjadi.
Terima Kasih Sudah Membaca!
Nah, itu tadi pengertian nikah mut’ah yang bisa kita bahas bersama. Semoga informasi di atas bisa membantu kalian dalam memahami lebih lanjut tentang nikah mut’ah. Jangan lupa untuk kunjungi lagi halaman kami untuk mendapatkan informasi menarik lainnya. Terima kasih, dan sampai jumpa!