Hai teman-teman, apa kabar? Pernahkah kamu merasa terhibur saat menonton pertunjukan drama? Drama adalah genre sastra yang sangat populer di Indonesia. Drama biasanya berisi kisah-kisah kehidupan yang diambil dari kehidupan sehari-hari. Biasanya drama dipertunjukkan di atas panggung oleh aktor dan aktris yang sudah terlatih. Namun, sekarang kita bisa menonton drama di televisi atau di platform streaming. Tapi, tahukah kamu apa itu pengertian drama secara lengkap? Yuk, kita simak bersama-sama!
Apa Itu Drama dan Bagaimana Sejarahnya?
Drama adalah sebuah teater yang disajikan dalam bentuk sebuah cerita. Menceritakan situasi, perasaan, dan relasi antara karakter-karakter dalam cerita. Drama juga biasanya ditampilkan di atas panggung, dan dapat dimainkan oleh para aktor yang berperan sebagai karakter dalam ceritanya.
Sebenarnya, pengertian drama sudah ada sejak lama. Drama dihasilkan dari sastra Yunani Kuno, dan hingga kini masih terus bertahan sebagai bentuk kesenian yang populer. Sejarah mengungkapkan bahwa drama Yunani Kuno hampir selalu diciptakan untuk dipersembahkan di depan orang banyak dalam upacara keagamaan atau pesta publik.
Beberapa sastrawan besar seperti Shakespeare juga turut membangun nama teater dan drama. Shakespeare menulis banyak drama seperti Romeo and Juliet yang menjadi sangat populer di seluruh dunia, hingga kini karya-karyanya masih sering dipentaskan di panggung-panggung teater.
Apa Saja Jenis Jenis Drama?
Drama terdiri dari beberapa jenis, diantaranya adalah:
1. Tragedi
Jenis drama yang satu ini biasanya digunakan untuk menampilkan sebuah cerita sedih dan tragis. Contohnya seperti kisah Romeo and Juliet dan Antigone. Drama tragedi biasanya dimainkan dengan nada yang sedih atau meninggalkan kesan mendalam kepada penonton yang melihatnya.
2. Komedi
Berbeda dengan tragedi, komedi lebih menekankan pada unsur humor dan keceriaan dalam ceritanya. Para aktor akan bermain dengan gaya yang lebih santai dan ceria, sehingga penonton dapat mengikuti ceritanya dengan gembira.
3. Melodrama
Meskipun melodrama juga menampilkan cerita yang sedih, namun cara penyajiannya cenderung lebih dramatis. Biasanya ditemukan banyak kalimat-kalimat sentimen dalam plot ceritanya.
4. Musikal
Drama jenis ini ditandai oleh munculnya banyak lagu dan tarian. Musikal biasanya berkaitan dengan cerita yang berhubungan dengan dunia musik dan pertunjukan.
5. Opera
Layaknya musikal, opera juga sangat identik dengan adanya menyanyi dan tarian. Namun, opera biasanya memiliki cerita yang lebih serius dan diiringi musik klasik.
6. Farce
Jenis drama satu ini biasanya mengandung unsur komedi yang berlebihan, sangat berani, dan banyak adegan yang sangat konyol.
Apa Fungsi dan Tujuan dari Drama?
Ada beberapa tujuan utama dalam pembuatan sebuah drama, antara lain:
1. Menghibur
Drama merupakan salah satu jenis kesenian yang didesain agar penonton merasa terhibur dan merasa ada koneksi dengan ceritanya. Biasanya penonton akan terlibat dalam cerita, dan mereka akan menjadi lebih tertarik dengan jalan cerita yang dipentaskan.
2. Mengajarkan Nilai
Dalam sebuah drama, kita bisa menemukan banyak nilai dan pelajaran yang dapat dipelajari. Sehingga apabila kita menonton sebuah drama, kita bisa mendapatkan banyak hal yang dapat diambil sebagai bahan pembelajaran.
3. Membangun Karakter
Drama juga dapat membangun karakter seseorang dengan cara yang tidak terduga. Drama memberikan pemikiran dan tujuan khusus untuk aktor dan penonton yang dapat mengakibatkan lebih banyak keterlibatan dan ketertarikan.
4. Memberikan Inspirasi
Drama juga dapat memberikan inspirasi bagi penonton melalui cerita yang ditampilkan. Karakter dan moral yang diinformasikan melalui drama dapat merespon penonton untuk melakukan perubahan pada diri sendiri.
5. Menunjukkan Kreativitas
Para penulis drama, dan juga para aktor dan sutradara membutuhkan kreativitas untuk membuat cerita yang menarik dan menyentuh hati penonton.
Bagaimana Membuat Drama?
Apabila Anda tertarik untuk membuat sebuah drama, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan, antara lain:
1. Memilih Ide Cerita
Pikirkan terlebih dahulu ide ceritanya oleh karakter, intrik dan konflik yang menarik. Pilihlah ide yang dapat mengena dalam hati penonton.
2. Menulis Naskah
Setelah ide cerita sudah ada, maka naskah drama harus segera ditulis. Menulis naskah drama biasanya memerlukan pengalaman dan bakat dalam menulis, namun juga dapat dipelajari melalui internet atau tanya langsung pada para penulis yang berpengalaman.
3. Mencari Pemeran
Cari aktor dan aktris yang tepat untuk memerankan karakter dalam naskah drama Anda. Bukan hanya kemampuan akting, tetapi juga sesuai dengan karakteristik tiap-tiap karakter yang ada di dalam drama.
4. Menentukan Lokasi dan Atribut
Tentukan lokasi yang sesuai dengan cerita yang Anda usung. Yang juga perlu dipertimbangkan adalah mengatur pencahayaan dan menggunakan seragam atau atribut yang sesuai dengan cerita drama tersebut.
5. Persiapan Teknis
Persiapan teknis seperti setting panggung dan pengaturan suara/pertunjukan wajib diperhatikan dengan baik agar pertunjukan drama berjalan dengan sukses.
Bagaimana Menampilkan Drama dalam Era Digital?
Dalam era digital, drama juga telah berubah menjadi lebih modern dan teknologi. Sekarang, drama dapat disajikan secara online melalui media streaming seperti Netflix dan iFlix. Ada juga beberapa drama web series yang memakai platform Youtube dan Vimeo sebagai media pertunjukan.
Dalam media digital, drama juga telah diubah menjadi sebuah genre visual yang dapat berupa kisah animasi, animasi 3D, dan drama buatan manusia seperti drama Hollywood dan Asia. Dapat dikatakan bahwa dengan adanya media digital, eksistensi dan popularitas genre drama tetap bertahan dalam jangka panjang.
Namun, penggunaan teknologi digital juga mengubah gaya penyajian drama serta memberi kesan yang berbeda pada penonton. Memiliki keunggulan dalam hal penggunaan efek visual dan suara, membuat hasil akhir drama tampak lebih memukau serta dapat menarik perhatian penonton dengan cara yang lebih menarik.
Sejarah Drama
Drama merupakan salah satu bentuk seni pengungkapan diri manusia yang memiliki sejarah yang panjang. Sejarah drama pun menunjukkan evolusinya yang panjang seiring masa-masa perkembangan masyarakat dan peradaban manusia.
1. Asal Usul Drama
Asal usul drama berasal dari Yunani kuno sekitar 500 SM. Saat itu, drama dianggap sebagai bentuk suaka keagamaan, yang sering dipentaskan di kuil-kuil Yunani dan bertujuan untuk memberikan pengajaran moral kepada masyarakat.
2. Perkembangan Drama di Eropa
Drama kemudian menyebar ke Eropa dan tumbuh sebagai bentuk seni yang lebih umum, terutama selama Abad Pertengahan. Pementasan drama di Eropa pada masa itu juga diawali dengan tujuan agama, dan seringkali dipentaskan di gereja.
3. Jenis-jenis Drama
Dalam perkembangannya, drama memiliki bermacam-macam jenis, antara lain drama tragedi, drama komedi, drama kriminal, drama musikal, dan lain sebagainya. Setiap jenis drama memiliki karakteristik yang unik.
4. Pementasan Drama
Drama dipentaskan secara langsung untuk mendapatkan efek yang kuat dan mendalam pada penonton. Pementasan drama meliputi persiapan naskah, pengaturan panggung, pemilihan kostum dan make up, hingga akting para pemain drama.
5. Peran Para Pemain Drama
Para pemain drama memiliki peran penting dalam mewujudkan kesan yang diintensifkan untuk penonton. Para pemain drama harus memahami karakter yang mereka perankan dan memberikan ekspresi emosi yang baik sesuai dengan peran yang dimainkannya.
6. Naskah Drama
Naskah drama adalah inti dari suatu pementasan drama. Naskah drama harus mencantumkan dialog-dialog yang hidup, cerita yang bagus, serta pengembangan karakter yang kuat dan realistis untuk membuat pementasan drama berkesan.
7. Teknik Panggung
Teknik panggung meliputi segala upaya yang dilakukan untuk memberikan kesan atau nuansa suatu cerita kepada penonton, seperti pengaturan lampu dan suara. Teknik panggung ini dapat menambah intensitas pementasan drama.
8. Teater
Teater adalah tempat di mana suatu drama dipentaskan. Teater memiliki konstruksi dan desain yang dibuat sedemikian rupa agar sesuai dengan kebutuhan praktis pementasan drama.
9. Sejarah Drama di Indonesia
Drama di Indonesia diperkirakan sudah ada sejak zaman Sriwijaya. Pada abad ke-19, pengaruh Barat mulai memasuki Indonesia, dan dengan itu termasuk pula cara pementasan drama secara modern.
10. Pementasan Drama di Indonesia
Saat ini, pementasan drama di Indonesia sudah sangat berkembang dan mengalami berbagai perubahan. Sudah banyak kelompok teater dan teater yang cukup berhasil dalam menguatkan kualitas drama di Indonesia, sehingga memberikan dampak positif bagi dunia seni Indonesia secara keseluruhan.
Warna dan Nilai dalam Drama
Dalam drama, tidak hanya ada urutan cerita dan tokoh-tokohnya saja. Namun, warna dan nilai memiliki peranan yang penting dalam menghidupkan drama tersebut. Berikut adalah penjelasan mengenai warna dan nilai dalam drama:
1. Warna dalam Drama
Warna dalam drama menjadi elemen penting untuk menyampaikan emosi dan suasana yang ingin dihadirkan oleh sutradara. Di dalam setiap adegan dan kostum yang dikenakan oleh para pemain memiliki makna dan arti yang ingin disampaikan oleh sutradara kepada penonton. Sebagai contoh, warna merah dapat membawa kesan bermartabat dan percaya diri. Sedangkan warna abu-abu menggambarkan suasana mendung dan kelam.
Seorang sutradara harus pandai dalam memilih warna yang tepat untuk menciptakan suasana dan emosi yang diinginkan agar penonton dapat terlibat dalam cerita yang disampaikan di atas panggung. Hal ini menjadi peran penting dalam drama modern.
2. Nilai dalam Drama
Nilai-nilai yang terkait dengan manusia sering kali mewarnai cerita dalam drama. Nilai-nilai ini digambarkan melalui perilaku tokoh-tokoh dalam drama tersebut. Setiap manusia memiliki nilai-nilai yang dimiliki seperti kejujuran, nilai moral, nasionalisme dan nilai-nilai lainnya.
Dalam sebuah drama, nilai-nilai ini diwujudkan dalam bentuk tokoh-tokoh yang ada di dalamnya. Para penulis skenario selalu mempertimbangkan agar nilai-nilai tersebut dapat disebarkan melalui cerita yang mereka sajikan untuk memperkuat karakter terhadap penontonnya.
3. Kesadaran Diri dalam Drama
Kesadaran diri adalah aspek penting dalam drama karena dapat memperkuat karakter yang terdapat di dalamnya. Seorang tokoh harus memiliki kesadaran diri yang tinggi agar dapat berfungsi sebagai penyeimbang cerita yang akan disampaikan ke dalam drama.
Kesadaran diri secara efektif menunjukkan tindakan yang lebih kuat terhadap karakter tokoh itu karena dapat membantu penonton memahami peran dan tujuan dari karakter tersebut. Kesadaran diri juga dibutuhkan sebagai bahan renungan setelah drama berakhir.
4. Persahabatan dalam Drama
Persahabatan bisa disebut sebagai jiwa dari sebuah drama. Persahabatan dalam sebuah drama menghadirkan nuansa kesejukan dan juga kehangatan di mana suasana yang ditimbulkan bisa merubah mood para penonton di setiap adegannya.
Persahabatan bisa menunjukkan bahwa dalam kondisi apapun, pernikahan, kekasih dan keluarga, terdapat teman yang siap mendukung kita jadi tidak merasa sendiri pada saat tertentu. Persahabatan juga dapat menimbulkan semangat dan motivasi untuk sukses dalam kehidupan.
5. Konflik dalam Drama
Konflik dalam drama selalu ada dan menjadi elemen yang penting. Konflik ini dapat berasal dari bermacam-macam aspek, mulai dari konflik peran tokoh-tokoh drama, konflik dengan masyarakat atau keluarga hingga konflik dengan batas-batas yang melintasi kemanusiaan.
Konflik dalam drama harus disajikan secara tepat agar bisa terasa, sekaligus membuat cerita lebih hidup. Seorang penulis skenario harus mampu memperhatikan semua elemen konflik dalam drama dan bagaimana menghubungkannya untuk membangun cerita yang kuat dan konsisten.
Jika dilihat dari tabel di bawah ini, elemen dalam drama yang paling penting adalah konflik, karena tanpa konflik, sebuah cerita tidak akan terasa hidup dan menarik bagi penonton.
Elemen dalam Drama | Peran | Pentingnya |
---|---|---|
Warna dalam Drama | Menyampaikan emosi dan suasana pada penonton | Memperkuat pesan yang ingin disampaikan oleh sutradara |
Nilai dalam Drama | Mendorong penonton untuk mengenali nilai manusia | Memperkuat karakter tokoh dalam drama |
Kesadaran Diri dalam Drama | Membantu tokoh untuk menjaga karakternya | Memperdalam pemahaman penonton terhadap karakter |
Persahabatan dalam Drama | Menghadirkan karakter dalam mengeksplorasi perjalanan hidup | Menghadirkan nuansa kehangatan dan kesejukan pada penonton |
Konflik dalam Drama | Membangun latar cerita dan membuat cerita menjadi hidup | Sebagai elemen penting dalam membuat drama yang menarik |
Terima Kasih Telah Membaca!
Nah, itu dia pengertian drama beserta beberapa hal yang perlu kamu tahu tentang jenis seni pertunjukan ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan dan pengetahuan kamu tentang drama. Jangan lupa kunjungi lagi website kami untuk membaca artikel menarik lainnya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!