Pengertian Autis Menurut Para Ahli: Definisi dan Penjelasannya

Autis merupakan sebuah gangguan neurodevelopmental yang seringkali membuat pengidapnya mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial serta berkomunikasi. Saat ini, masalah autisme menjadi perbincangan yang sering muncul di masyarakat karena semakin banyaknya kasus autis yang ditemukan. Banyak orang yang tidak menyadari tentang pengertian autis secara detail dan tidak mengetahui apa saja karakteristik serta tanda-tanda dari anak autis. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dijelaskan tentang pengertian autis menurut para ahli.

Autisme adalah kondisi neurodevelopmental yang mempengaruhi kemampuan sosial, komunikasi, dan perilaku. Meskipun manifestasinya dapat berbeda-beda pada setiap individu, terdapat beberapa pengertian autis menurut para ahli yang dapat menjadi panduan dalam memahami kondisi ini. Berikut adalah pengertian autis menurut para ahli yang penting untuk diketahui:

1. Pengertian Autisme Menurut DSM-5
Menurut Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental Kelima (DSM-5), autisme merupakan gangguan spektrum autisme (GSA) yang meliputi gangguan spektrum autisme, sindrom Asperger, dan gangguan perkembangan yang tidak spesifik. DSM-5 juga mencantumkan kriteria diagnostik yang harus dipenuhi untuk menetapkan diagnosis ASD.

2. Pengertian Autisme Menurut Penelitian Ilmiah
Berdasarkan penelitian ilmiah, autisme disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Ada beberapa kandidat gen yang berhubungan dengan risiko autisme, namun sebagian besar kasus autisme tidak memiliki penyebab yang jelas.

3. Pengertian Autisme Menurut Asosiasi Autisme Amerika Serikat
Menurut Asosiasi Autisme Amerika Serikat, autisme adalah gangguan neurodevelopmental yang kompleks, yang mempengaruhi kemampuan individu untuk berinteraksi sosial, berkomunikasi, dan bermain.

4. Pengertian Autisme Menurut Autism Speaks
Autism Speaks menyatakan bahwa autisme adalah gangguan perkembangan yang mempengaruhi kemampuan individu untuk memahami interaksi sosial, menghasilkan bahasa yang bermakna, atau berperilaku normal dalam situasi-situasi sosial.

5. Pengertian Autisme Menurut National Institute of Mental Health
National Institute of Mental Health (NIMH) mendefinisikan autisme sebagai gangguan perkembangan yang mempengaruhi perilaku, komunikasi, dan interaksi sosial. NIMH juga mencantumkan gejala-gejala khas autisme, seperti kesulitan dalam berbicara, berpikir abstrak, dan bergaul dengan orang lain.

6. Pengertian Autisme Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), autisme adalah gangguan neurodevelopmental yang ditandai oleh gangguan perilaku, sosial, dan komunikasi. WHO juga mengakui ASD sebagai spektrum gangguan, dengan banyak gejala dan tingkat keparahan yang berbeda-beda.

7. Pengertian Autisme Menurut Ahli Kesehatan Anak
Ahli kesehatan anak menggambarkan autisme sebagai gangguan neurologis kompleks yang mempengaruhi kecakapan sosial, komunikasi, dan bahasa. Mereka juga menekankan bahwa autisme harus didiagnosis sejak dini agar penanganan dapat dilakukan lebih efektif.

8. Pengertian Autisme Menurut Terapis Anak
Terapis anak menjelaskan bahwa autisme adalah gangguan perkembangan yang biasanya terlihat pada anak-anak sejak usia dini. Terapis anak biasanya membantu anak-anak dengan autisme untuk meningkatkan kemampuan komunikasi, sosial, dan kecakapan hidup yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan sehari-hari.

9. Pengertian Autisme Menurut Konselor Pendidikan
Konselor pendidikan sering menggambarkan autisme sebagai gangguan perilaku yang mempengaruhi seberapa baik anak dapat belajar dan beradaptasi dalam lingkungan akademis. Konselor pendidikan juga menekankan pentingnya dukungan dan lingkungan yang sesuai untuk membantu anak-anak dengan autisme mencapai potensi mereka.

10. Pengertian Autisme Menurut Orang Tua Anak dengan ASD
Orang tua anak dengan ASD sering menyaksikan sendiri bagaimana anak mereka melawan kesulitan dalam komunikasi, sosialisasi, dan perilaku. Mereka menjelaskan bahwa ASD sangat mempengaruhi kehidupan anak mereka, dan membawa banyak tantangan sehari-hari yang memerlukan pengasuhan yang hati-hati dan dukungan yang kuat.

Dalam kesimpulan, pengertian autis menurut para ahli bervariasi, namun semuanya setuju bahwa autisme adalah gangguan neurodevelopmental yang kompleks, mempengaruhi kemampuan individu untuk berinteraksi sosial, berkomunikasi, dan berperilaku normal dalam situasi sosial. Mengetahui pengertian autis yang berbeda-beda dapat membantu kita memahami kondisi ini dan memberikan dukungan yang tepat untuk individu dengan autisme dan keluarga mereka.

2. Penyebab Autisme Menurut Para Ahli

Pada section sebelumnya, kita telah membahas mengenai defenisi dan karakteristik autisme. Sekarang, mari kita bahas penyebab dari gangguan neurodevelopmental yang satu ini. Menurut para ahli, hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti dari autisme. Namun, berikut ini adalah beberapa hipotesis atau teori mengenai penyebab autisme.

1. Faktor Genetik
Teori pertama mengenai penyebab autis adalah faktor genetik. Dalam hal ini, autisme diyakini disebabkan oleh mutasi genetik yang diperoleh secara turun-temurun dari orang tua ke anak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki riwayat keluarga dengan autisme lebih mungkin mengalami gangguan ini.

2. Gangguan Imun
Teori kedua adalah gangguan imun. Menurut teori ini, autisme disebabkan oleh ketidakseimbangan sistem kekebalan tubuh yang menghasilkan respons inflamasi yang berlebihan terhadap lingkungan. Hal ini dapat mempengaruhi perkembangan otak pada anak.

3. Pajanan Toksin
Teori ketiga menyatakan bahwa autisme disebabkan oleh pajanan toksin yang merusak otak saat janin atau anak dalam kandungan. Beberapa toksin yang disebutkan antara lain pestisida, logam berat, dan limbah kimia dari lingkungan sekitar.

4. Gangguan Metabolik
Teori keempat mengatakan bahwa autisme disebabkan oleh gangguan metabolik. Dalam hal ini, anak dengan autisme memiliki masalah dalam mengolah nutrisi dan zat-zat kimia tertentu. Hal ini tentu saja mempengaruhi perkembangan otak dan sistem saraf.

5. Faktor Lingkungan
Teori kelima adalah faktor lingkungan. Faktor lingkungan, seperti polusi, radiasi, dan stres selama kehamilan, dikatakan sebagai penyebab autisme pada anak. Namun, teori ini masih perlu penelitian lebih lanjut.

6. Gangguan Neurologis
Teori keenam adalah gangguan neurologis. Menurut teori ini, autisme disebabkan oleh gangguan dalam sistem saraf dan komunikasi antara sel-sel saraf pada otak. Hal ini menyebabkan masalah dalam sintesis dan pengolahan informasi.

7. Kurangnya Koneksi Sosial
Teori ketujuh adalah kurangnya koneksi sosial. Dalam hal ini, autisme disebabkan oleh masalah dalam mengenali dan merespons interaksi sosial. Hal ini disebabkan oleh kelemahan dalam koneksi antara bagian-bagian otak yang membantu dalam pengenalan emosi dan perilaku sosial.

8. Kehilangan Kemampuan Belajar
Teori kedelapan adalah kehilangan kemampuan belajar. Dalam hal ini, autisme dikatakan sebagai hasil dari kegagalan otak untuk mengembangkan kemampuan belajar dan berpikir yang tepat.

9. Faktor Hormonal
Teori kesembilan adalah faktor hormonal. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar hormon tertentu, seperti testosteron dan estrogen, dapat mempengaruhi keterampilan sosial dan berkomunikasi pada anak.

10. Faktor Teknologi
Teori terakhir adalah faktor teknologi. Beberapa ahli mengatakan bahwa meningkatnya penggunaan teknologi, seperti handphone dan gadget, pada anak-anak dapat mempengaruhi perkembangan otak dan berkontribusi pada kemunculan autisme. Namun, teori ini masih perlu penelitian lebih lanjut.

Berbagai teori di atas, meskipun belum dianggap sebagai penyebab pasti dari autisme, bisa dipelajari dan dijadikan dasar bagi ahli untuk mengembangkan terapi ataupun intervensi pada masa depan.

Gejala-gejala Autis

Autisme biasanya terlihat sejak awal kehidupan seseorang dan berlangsung seumur hidup. Autisme memiliki berbagai gejala dan menurut para ahli, pengidap autisme dapat menunjukkan gejala-gejala dasar sebagai berikut:

1. Kesulitan dalam Berkomunikasi dan Interaksi Sosial

Pengidap autisme biasanya mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara sosial. Mereka mungkin sulit memahami bahasa tubuh dan ekspresi wajah orang lain yang dapat menyebabkan kesalahpahaman dalam komunikasi. Selain itu, orang dengan autisme cenderung enggan berbagi perasaan dan emosi dengan orang lain.

2. Minat Terbatas dan Repetitif

Gejala autisme lainnya adalah minat yang terbatas dan cenderung repetitif pada hal-hal tertentu. Orang dengan autisme mungkin tertarik pada objek atau topik tertentu dan menghabiskan waktu yang lama untuk mempelajarinya. Mereka juga cenderung melakukan kegiatan yang sama berulang-ulang.

3. Kesulitan dalam Memahami Empati dan Perasaan Orang Lain

Pengidap autisme cenderung kesulitan memahami empati dan perasaan orang lain. Mereka seringkali kesulitan memahami apa yang orang lain rasakan dan bagaimana orang lain menyikapi situasi.

4. Keterbatasan dalam Kemampuan Sosial

Gejala autisme lainnya adalah keterbatasan dalam kemampuan sosial. Mereka sulit berinteraksi dengan orang lain sehingga mereka terlihat kurang bersosialisasi. Selain itu, mereka juga cenderung merasa cemas dalam situasi sosial yang baru atau yang memerlukan interaksi dengan orang lain.

5. Peningkatan Sensitivitas pada Sensori

Pengidap autisme pun biasanya memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap rangsangan sensori tertentu. Mereka mungkin sangat terganggu dengan suara atau cahaya yang terlalu terang.

Dalam rangka memahami gejala-gejala ini secara lebih terperinci, berikut ini adalah beberapa contoh tindakan atau perilaku tertentu dari pengidap autisme:

Tindakan atau Perilaku Penjelasan
Menatap objek dalam waktu lama Dapat menunjukkan ketertarikan pada objek tertentu
Mendengar suara yang tidak terdengar oleh orang lain Dapat menunjukkan sensitivitas yang tinggi pada suara
Berkomunikasi dengan kalimat singkat atau menggunakan bahasa tubuh tanpa kata-kata Menunjukkan kesulitan dalam berkomunikasi secara verbal
Berulang-ulang melakukan gerakan tertentu Menunjukkan minat yang berulang dan diulang-ulang

Berdasarkan gejala-gejala yang ditunjukkan oleh pengidap autisme, maka sangat penting untuk memahami orang-orang yang hidup dengan autisme dan memberikan dukungan bagi mereka.

Terima Kasih Sudah Membaca

Setelah mengetahui pengertian autis dari para ahli, semoga Anda bisa lebih memahami kondisi ini. Meskipun sulit, para orang tua dan guru bisa membantu anak-anak dengan autis agar bisa berkembang dengan baik. Kembali lagi ke website ini untuk membaca artikel-artikel menarik lainnya di masa depan. Sampai jumpa lagi!