Pengertian Aswaja atau Ahlus Sunnah Wal Jamaah adalah suatu pemahaman yang sangat penting dalam agama Islam. Aswaja sendiri merupakan singkatan dari Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia memiliki arti “Orang-orang yang mengikuti Sunnah dan berjamaah”. Pengertian Aswaja ini sangat penting untuk dipahami oleh umat muslim karena memperlihatkan cara hidup dan pandangan yang benar dalam mengatur kehidupan beragama. Berikut ini penjelasan lengkap tentang pengertian Aswaja yang bisa menjadi panduan bagi semua umat muslim di Indonesia.
Pengertian Aswaja: Paham dan Ajaran yang Mampu Menyolusikan Sejarah Islam
Setelah kita mengetahui pengertian Aswaja, pada kesempatan ini kita akan membahas secara lebih rinci mengenai paham dan ajaran yang mampu menyolusikan sejarah Islam. Berikut ini adalah beberapa subjudul yang akan kita ulasi:
1. Karakteristik Aswaja
Paham Aswaja memiliki karakteristik yang khas, yang meliputi menghargai perbedaan dan toleransi terhadap agama lain. Selain itu, Aswaja juga menekankan pentingnya pemahaman dan pengamalan terhadap Al-Quran dan As-sunnah, serta menolak segala bentuk intoleransi dan ekstremis dalam memahami agama.
2. Sejarah Singkat Aswaja di Indonesia
Aswaja diperkenalkan di Indonesia pada periode kekuasaan Dinasti Bani Abbas dan Dinasti Bani Umayyah. Pada masa ini, tokoh-tokoh Ulama seperti Al-Ghazali dan Abu Hamid Al-Qazwini memperkenalkan Aswaja di Indonesia melalui budaya Arab yang dibawa oleh kaum pedagang.
3. Pandangan Aswaja tentang Tauhid
Aswaja membahas secara rinci tentang tauhid, yaitu mengesakan Allah SWT dan menolak segala bentuk kesyirikan. Aswaja menekankan bahwa iman terhadap Allah SWT dan tauhid adalah fondasi iman yang penting bagi umat Islam.
4. Perbedaan Aswaja dengan Wahabi
Meskipun memiliki pandangan yang sama tentang tauhid, Aswaja memiliki perbedaan yang mendasar dengan paham Wahabi. Perbedaan ini terletak pada pendekatan Aswaja yang lebih toleran dan cenderung membuka diri terhadap pemahaman agama yang beragam.
5. Konsep Ihsan dalam Aswaja
Aswaja juga mengajarkan konsep Ihsan, yaitu melakukan ibadah agar meraih keridhaan Allah SWT dan meningkatkan kualitas ibadah dengan melihat Allah SWT seperti sedang dilihat.
6. Konsep Khilafah dalam Aswaja
Aswaja mengajarkan konsep Khilafah, yaitu pemerintahan yang dipimpin oleh seorang khalifah atau pemimpin yang dipilih secara demokratis dan mempunyai kriteria tertentu. Pada masa yang lalu, Aswaja dipakai oleh para khalifah sebagai pegangan dalam menjalankan pemerintahan.
7. Konsep Hukum dalam Aswaja
Aswaja mengajarkan konsep hukum yang bersumber dari Al-Quran dan As-sunnah. Hukum dalam Aswaja diklasifikasi menjadi hukum Islam dan hukum adat. Selain itu, Aswaja juga menempatkan petimbangan adat dan agama dalam proses pengambilan keputusan hukum.
8. Posisi Aswaja dalam Pendirian Negara
Aswaja mengajarkan tentang integrasi Islam dan negara, di mana agama Islam harus diakui sebagai satu-satunya landasan moral dalam membangun negara. Namun, Aswaja juga menekankan pentingnya kebijakan dan persetujuan umum dalam pengambilan keputusan terkait negara.
9. Kontroversi Aswaja di Indonesia
Aswaja pernah menjadi kontroversi di Indonesia. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan pandangan dalam pemaknaan Aswaja, yang membuatnya menjadi tidak jelas dan menimbulkan kesalahpahaman.
10. Peran Aswaja dalam Menjaga Keamanan dan Kesejahteraan Umat Islam
Aswaja memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan umat Islam melalui pendekatan yang toleran dan sifat yang tidak ekstrem dalam memahami agama. Dalam menjalankan peran ini, Aswaja berusaha untuk mendekatkan umat Islam dan membina kerukunan antar umat beragama.
Demikianlah pembahasan kita tentang paham dan ajaran Aswaja yang mampu menyolusikan sejarah Islam. Meskipun Aswaja pernah menjadi kontroversial di Indonesia, namun pandangan yang toleran dan tidak ekstrem dalam memahami agama membuat Aswaja memiliki posisi penting dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan umat Islam.
Aswaja: Pengertian dan Sejarah Singkatnya
Sebagai sebuah ajaran keagamaan, Aswaja atau Ajaran Ahlus Sunnah Wal Jamaah menjadi tumpuan bagi umat Islam dalam memahami dan mengamalkan agama. Aswaja berasal dari akronim tiga kata yaitu Ahlussunnah wal Jamaah di mana Ahlussunnah adalah istilah untuk kelompok umat Islam yang mengikuti ajaran Rasulullah dan para sahabat beliau, sedangkan wal Jamaah artinya istilah untuk sekelompok orang yang berkumpul pada satu tempat untuk melaksanakan suatu kegiatan.
Dalam perjalanannya, Aswaja terus berkembang hingga banyak turunan yang berkembang di masyarakat, seperti NU, Muhammadiyah, dan lain sebagainya. Sejarah Aswaja dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah sumber dari ajaran dan kepercayaan Aswaja. Kepercayaan Aswaja kemudian berkembang pada masa Khulafa’ur Rasyidin.
Pilar-pilar Ajaran Aswaja
Ajaran Aswaja memiliki tiga pilar penting dalam menjalankan kehidupan beragama. Ketiga pilar itu antara lain adalah iman atau kepercayaan, syari’at atau tuntunan praktik keagamaan, dan akhlak atau perilaku yang baik. Setiap pilar tersebut memegang peranan penting dalam kehidupan seorang muslim.
Iman atau Kepercayaan dalam Ajaran Aswaja
Iman atau kepercayaan dalam Aswaja sangat penting dalam menjalankan ajaran Islam. Iman atau keyakinan dalam Aswaja berlandaskan pada enam rukun iman, yaitu Iman kepada Allah SWT, Malaikat, Kitab Allah, Rasul-Nya, Hari Kiamat dan Qadar.
Syari’at atau Tuntunan Praktik Keagamaan dalam Ajaran Aswaja
Tuntunan praktik keagamaan dalam Aswaja bertujuan untuk memberikan kecerdasan otak dalam melaksanakan tuntunanquran. Praktik keagamaan dalam Aswaja banyak dipraktekkan di masyarakat, seperti shalat, puasa, zakat, haji, dan lain sebagainya.
Akhlak atau Perilaku dalam Ajaran Aswaja
Aswaja sangat menekankan pada praktik kehidupan yang bermoral. Sebagai seorang muslim, perilaku yang baik adalah bagian integral dari ajaran Aswaja. Beberapa contoh perilaku yang baik menurut Aswaja antara lain sabar, jujur, amanah, dan saling tolong-menolong.
Nilai-Nilai Dasar dalam Ajaran Aswaja
Aswaja memiliki nilai-nilai dasar yang harus dipegang teguh oleh umat muslim dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai dasar tersebut antara lain adalah rahmatan lil alamin, keadilan, kebenaran, dan kasih sayang.
Aswaja sebagai Tafsir Islam Moderat
Aswaja menjadi salah satu tafsir Islam moderat yang diakui oleh mayoritas umat Islam di Indonesia. Aswaja mengajarkan nilai-nilai Islam yang moderat, menghindarkan umat Islam dari pemahaman yang ekstrem dan radikal.
Tantangan dalam Memahami Ajaran Aswaja
Memahami Aswaja bukanlah hal yang mudah, cukup banyak tantangan dan penghalang dalam mempelajari ajaran ini. Tantangan terbesarnya adalah menyikapi berbagai perbedaan pendapat di antara para ulama dan kelompok yang berbeda dalam memahami dan menjalankan Aswaja.
Peran NU dalam Pengembangan Ajaran Aswaja
NU merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang berpegang pada ajaran Ahlusunnah wal Jamaah. Kelompok Nahdlatul Ulama mengembangkan dan menjaga ajaran Aswaja dengan memberikan pengajaran yang baik kepada anggotanya.
Muhammadiyah dalam Mengamalkan Ajaran Aswaja
Muhammadiyah juga merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Muhammadiyah mengamalkan ajaran Aswaja secara konsisten, dengan penuh semangat dan keberhasilan. Organisasi ini mengapresiasi pada Kemajemukan Umat dengan cara menghormati perbedaan bersama.
Kesimpulan
Melalui semua subhead yang sudah dibahas di atas, dapat disimpulkan bahwa Aswaja merupakan ajaran Islam yang sangat penting bagi umat Islam. Ajaran Aswaja adalah landasan bagi umat Islam dalam memahami Islam secara benar dan mempraktekkan kehidupan beragama yang bermoral, santun dan sejalan dengan ajaran Islam yang moderat. Oleh karena itu, Aswaja perlu terus dikembangkan dan dilestarikan oleh umat Islam, terutama oleh lembaga-lembaga islam di Indonesia seperti NU dan Muhammadiyah.
Makna Aswaja
Aswaja memiliki arti Akidah Syariah Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Terdiri dari tiga kata, yaitu :
Kata | Makna |
---|---|
Akidah | Keyakinan terhadap Allah SWT, Malaikat, Kitab Suci, Rasul, Hari Akhir dan Qadar yang baik dan buruk yang bersumber dari Al-Qur’an serta Hadist |
Syariah | Norma, aturan, dan hukum yang berasal dari sumber utama agama Islam yaitu Al-Qur’an dan Hadist |
Ahlus Sunnah Wal Jama’ah | Merupakan kelompok utama yang mengikuti pemahaman Rasulullah SAW dan para sahabatnya mengenai agama islam |
Pemahaman Aswaja didasarkan pada keyakinan Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang diyakini sebagai aliran paling moderat dan benar dalam memahami agama Islam. Oleh karena itu, Aswaja dianggap sebagai pemahaman yang sejalan dengan Al-Qur’an dan Hadist.
Prinsip Aswaja
Berikut adalah prinsip Aswaja yang harus dipahami:
- Monoteisme (Tawhid) – Keyakinan atas keesaan Allah SWT yang diakui dan diyakini oleh seluruh umat islam. Tawhid mengajarkan bahwa tidak ada tuhan selain Allah SWT dan memberikan pengertian mengenai sifat-sifat Allah SWT.
- Adil dan Bijaksana – Aswaja menekankan sikap adil dan bijaksana dalam segala kegiatan, memperhatikan bagi kebaikan umat manusia.
- Musyawarah dan Demokrasi – Aswaja mengajarkan kebijakan untuk mendengarkan pendapat dari setiap orang walaupun mereka memiliki pandangan yang berbeda-beda. pendekatan ini menerapkan prinsip-prinsip demokrasi dalam tata kelola suatu organisasi.
- Pemberdayaan Umat – Aswaja bercita-cita untuk mendidik umat islam agar terus berusaha dan berjuang untuk membangun dan meningkatkan kualitas hidupnya, pemberdayaan umat akan memperkuat aqidah dan melindungi mereka dari pengaruh-pengaruh negative.
- Kebhinekaan – Aswaja menganut sikap yang menghargai perbedaan antar individu yang ada di masyarakat. hal ini dirasa penting karena dapat mempererat hubungan sosial antar individu dan mencegah perselisihan dan konflik yang tidak diinginkan.
Karakteristik Aswaja
Berikut adalah karakteristik Aswaja yang harus dipahami:
- Murni dalam Akidah – Aswaja sangat menghormati Al-Qur’an dan Hadist sebagai sumber utama pemahaman agama islam, serta memaknai dengan benar persepsi keesaan Tuhan
- Memberikan Penjelasan dengan Jelas – Aswaja selalu memberikan penjelasan secara jelas dan tanggap apa yang menjadi pertanyaan
- Menghindari Bid’ah – Aswaja menekankan pentingnya menjaga ketuladanan dari Rasulullah serta mengingatkan agar selalu menjaga diri dari aktivitas bid’ah dan sesat.
- Toleransi dan Kebhinekaan – Aswaja memperlukan toleransi dan kebhinekaan terhadap seluruh umat islam dalam rangka menciptakan kerukunan sosial yang harmonis.
- Berdasarkan pemikiran yang Moderat – Aswaja merupakan paham yang cukup moderat, yang menghindari ekstremisme dan segala bentuk kekerasan dalam bertindak.
Terima Kasih Sudah Membaca Tentang Pengertian Aswaja
Sekarang kamu sudah tahu apa itu Aswaja, yaitu ajaran Islam moderat yang mengedepankan akhlak dan kebangsaan. Jangan ragu untuk mengambil manfaat dari Aswaja dalam kehidupanmu sehari-hari. Kami berharap kamu telah menemukan informasi yang bermanfaat di artikel ini. Terima kasih sudah membaca dan jangan lupa kunjungi kami lagi untuk baca artikel menarik lainnya. Sampai jumpa!