Pembahasan Pengertian Account Receivable

Kamu pasti sering mendengar istilah account receivable, kan? Nah, kalau kamu belum paham betul apa sebenarnya pengertian account receivable itu, yuk, simak artikel ini sampai habis! Account receivable merupakan istilah akuntansi yang mengacu pada piutang perusahaan yang belum lunas. Jadi, bisa dibilang account receivable ini merupakan jumlah uang yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggannya. Piutang ini bisa berupa barang atau jasa yang sudah diberikan oleh perusahaan, namun pembayaran dari pelanggan belum masuk ke kas perusahaan. OK, sekarang kamu udah ngerti kan pengertian account receivable itu? Yuk, lanjut ke penjelasan yang lebih dalam lagi!

Pengertian Account Receivable: Apa itu dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Bagi Anda yang baru memulai bisnis, mungkin istilah account receivable masih terdengar asing. Namun, istilah ini sangat penting untuk dipahami, terutama jika Anda ingin mengelola bisnis yang sukses.

Pada dasarnya, account receivable (piutang usaha) adalah uang yang dibayar oleh pelanggan kepada perusahaan atas barang atau jasa yang telah dibeli. Simpelnya, account receivable mungkin bisa diartikan sebagai “tagihan” yang belum dibayar oleh pelanggan.

Namun, sebenarnya, account receivable lebih kompleks daripada itu. Berikut adalah 10 subtopik yang akan membantu Anda memahami pengertian dan cara menghitung account receivable.

1. Pengertian Account Receivable yang Lebih Detail

Sebagai “tagihan” yang belum dibayar, account receivable adalah aset yang penting bagi perusahaan. Namun, pengertian ini termasuk ke dalam akun-akun piutang yang terdapat di neraca perusahaan.

Account receivable sendiri terdiri dari beberapa jenis, di antaranya piutang dagang, piutang wesel, piutang usaha, dan piutang lainnya. Namun, tidak semua piutang adalah account receivable.

2. Peran dan Fungsi Account Receivable

Peran account receivable bagi perusahaan adalah sebagai aset yang memiliki nilai ekonomis. Dengan account receivable, perusahaan bisa mengontrol arus kas masuk dan keluar.

Selain itu, account receivable memungkinkan perusahaan untuk menghitung dan memperkirakan pendapatan masa depan. Account receivable juga bisa digunakan sebagai jaminan atau agunan dalam meminjam uang dari bank atau penyedia dana lainnya.

3. Prosedur Penagihan Account Receivable

Bagian penting dari account receivable adalah penagihan yang efektif. Setiap tagihan yang belum dibayar oleh pelanggan harus ditagih secara profesional dan efektif agar tidak menciptakan masalah keuangan bagi perusahaan.

Prosedur penagihan yang efektif meliputi membuat faktur, pengiriman tagihan, dan pelacakan tagihan tersebut. Pada tahap ini, perusahaan harus memastikan bahwa tagihan yang belum dibayar dicatat dengan benar dan tidak terjadi kesalahan.

4. Penghitungan Account Receivable

Salah satu cara menghitung account receivable adalah dengan menggunakan rumus berikut:

Account Receivable = Piutang Dagang + Piutang Weasel + Piutang Lainnya

Dari rumus tersebut, Anda bisa memahami bahwa account receivable terdiri dari berbagai jenis piutang. Karena itu, penting bagi perusahaan untuk mencatat setiap jenis piutang dengan benar agar penghitungan tidak salah.

5. Perbedaan antara Account Receivable dan Account Payable

Meskipun ada kesamaan dalam istilah dan pengertian, account receivable dan account payable adalah hal yang berbeda. Account payable adalah uang yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak lain atas barang atau jasa yang sudah diterima.

Sementara itu, account receivable adalah uang yang harus diterima oleh perusahaan dari pihak lain atas barang atau jasa yang sudah diberikan.

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Account Receivable

Banyak faktor yang memengaruhi account receivable, di antaranya adalah kualitas produk atau jasa yang dijual, kredibilitas perusahaan, sistem penagihan yang baik, dan kebijakan kredit yang baik.

Semakin baik faktor-faktor ini, semakin kecil risiko tagihan yang belum dibayar. Sebaliknya, jika faktor-faktor ini buruk, risiko tagihan yang belum dibayar akan semakin besar.

7. Cara Mengatasi Masalah Account Receivable yang Bermasalah

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan jika Anda mengalami masalah dengan account receivable, misalnya dengan menggunakan layanan penagihan profesional, mengkomunikasikan masalah dengan pelanggan, dan menjalankan kebijakan kredit yang ketat.

Penting diingat bahwa masalah yang terkait dengan account receivable dapat mempengaruhi keuangan perusahaan secara signifikan. Oleh karena itu, penanganan masalah ini perlu dilakukan dengan cermat dan hati-hati.

8. Hubungan Account Receivable dengan Cash Flow

Account receivable memiliki hubungan yang erat dengan arus kas masuk dan keluar perusahaan. Semakin besar account receivable, semakin banyak uang yang harus diterima oleh perusahaan.

Namun, jika tagihan yang belum dibayar terlalu banyak, perusahaan bisa mengalami masalah dalam mengatur arus kas masuk dan keluar. Karena itu, penanganan account receivable yang baik dapat membantu perusahaan dalam mengelola arus kas.

9. Arti Penting Account Receivable dalam Analisis Keuangan

Dalam analisis keuangan, account receivable adalah salah satu faktor kunci. Dengan mengamati account receivable, analis keuangan bisa mendapatkan gambaran tentang kredit yang diberikan oleh perusahaan, risiko tagihan yang belum dibayar, dan kebijakan penagihan yang dijalankan.

Namun, perlu diingat bahwa analisis keuangan tidak hanya melihat satu faktor saja, melainkan berbagai faktor yang terkait dengan kinerja keuangan perusahaan.

10. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa account receivable adalah uang yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan atas barang atau jasa yang sudah diberikan.

Perusahaan harus memahami pengertian, peran, dan fungsi dari account receivable agar dapat mengelola tagihan yang belum dibayar dengan efektif. Selain itu, perusahaan harus menyusun kebijakan kredit, prosedur penagihan, dan sistem pencatatan yang baik agar risiko tagihan yang belum dibayar semakin kecil.

Apa Itu Account Receivable? Yuk, Simak Penjelasannya!

Setelah membahas pengertian umum mengenai akuntansi, tak lengkap rasanya bila tidak membahas definisi dari account receivable itu sendiri. Account receivable biasa disebut juga sebagai piutang dagang. Apa itu piutang dagang?

1. Pengertian Account Receivable
Piutang dagang adalah jumlah uang yang harus diterima oleh sebuah perusahaan dari pelanggannya akibat transaksi penjualan barang atau jasa dengan pembayaran yang ditangguhkan. Artinya, pelanggan sudah menerima barang ataupun jasa yang diberikan oleh perusahaan tetapi pembayarannya belum dilakukan secara langsung. Oleh karena itu, piutang dagang mencerminkan hak perusahaan dalam menerima pembayaran atas transaksi yang telah terjadi.

2. Jenis Piutang Dagang
Ada dua jenis piutang dagang, yaitu piutang usaha dan piutang wesel. Piutang usaha diperoleh dari penjualan barang atau jasa yang dilakukan secara kredit, sementara piutang wesel diperoleh dari penerbitan wesel atau perjanjian tertulis lainnya yang menjanjikan pembayaran di waktu yang akan datang.

3. Manfaat Account Receivable bagi Perusahaan
Piutang dagang dapat menjadi sumber pendapatan dan kas bagi perusahaan. Selain itu, adanya piutang dagang juga menunjukkan bahwa perusahaan mampu menjual barang atau jasa secara kredit, sehingga memperbesar peluang penjualan.

4. Risiko Account Receivable
Namun, terdapat risiko juga dalam memiliki piutang dagang. Pelanggan dapat mengalami kesulitan dalam membayar piutangnya pada waktu yang telah ditentukan, bahkan tidak membayar sama sekali. Jika hal ini terjadi, perusahaan akan mengalami kerugian dan kesulitan keuangan.

5. Kebijakan Piutang Dagang
Oleh karena itu, perusahaan perlu menetapkan kebijakan piutang dagang yang tepat untuk mengurangi risiko kerugian. Kebijakan ini meliputi pengawasan terhadap pelanggan, pengecekan kualitas kredit, dan pemakaian sistem penagihan yang efektif.

6. Pengukuran Piutang Dagang
Bagaimana cara mengukur besarnya piutang dagang? Salah satu cara yang umum digunakan adalah dengan menggunakan metode aging account receivable. Metode ini membagi piutang dagang ke dalam kategori usia piutang berdasarkan lama waktu yang telah ditetapkan. Sehingga, perusahaan dapat mengetahui pelanggan yang belum melakukan pembayaran dalam waktu yang telah ditentukan.

7. Konsekuensi Hukum
Di Indonesia, piutang dagang memiliki konsekuensi hukum yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Bahkan, perusahaan dapat mengajukan gugatan hukum terhadap pelanggannya jika pembayaran tidak dilakukan secara tepat waktu.

8. Perhitungan Rugi Piutang
Jika piutang dagang tidak dapat tertagih dengan baik, perusahaan akan mengalami kerugian. Oleh karena itu, perlu dilakukan perhitungan rugi piutang yang dilakukan dengan cara mencatat piutang dagang dalam akun khusus.

9. Upaya Penagihan
Setelah terjadi tunggakan pembayaran, perusahaan perlu melakukan upaya penagihan piutang dagang. Setelah semua upaya gagal, perusahaan dapat melakukan pembebanan rugi piutang dagang sebagai beban perusahaan.

10. Kesimpulan
Secara keseluruhan, account receivable atau piutang dagang memiliki peranan penting dalam keuangan perusahaan. Perusahaan harus memiliki kebijakan yang tepat dan efektif dalam mengelola piutang dagang, agar perusahaan tidak mengalami kerugian dan kesulitan keuangan. Semoga penjelasan mengenai pengertian account receivable ini membantu Anda untuk memahami lebih dalam tentang akuntansi dan keuangan perusahaan.

Bagaimana Mencatat Account Receivable di Buku Besar?

Salah satu hal penting yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan dalam mencatat akun piutang adalah pencatatan di buku besar. Berikut adalah cara yang dapat dilakukan dalam mencatat akun piutang di buku besar:

Mencatat di Buku Besar

Langkah pertama dalam mencatat akun piutang adalah dengan melakukan pencatatan pada buku besar. Misalnya, perusahaan meminjamkan uang ke pelanggan senilai Rp5.000.000. Kemudian, perusahaan mencatatnya sebagai debit di buku besar dengan mengurangi jumlah kas di kolom debet. Sehingga, buku besar akan terlihat seperti tabel berikut ini:

Keterangan Debit Kredit
Kas 5.000.000
Account Receivable 5.000.000

Membuat Jurnal Umum

Setelah mencatat akun piutang di buku besar, langkah selanjutnya adalah membuat jurnal umum. Jurnal umum berfungsi sebagai alat untuk mencatat semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Dalam kasus ini, pembuatan jurnal umum dilakukan untuk mencatat akun piutang perusahaan. Berikut adalah contoh jurnal umum:

Tanggal Keterangan Debit Kredit
1 Januari 2022 Account Receivable 5.000.000
1 Januari 2022 Kas 5.000.000

Masukkan Jurnal Umum ke Buku Besar

Setelah membuat jurnal umum, langkah selanjutnya adalah memasukkan jurnal umum ke buku besar. Kanalisasi jurnal umum akan memperbaharui catatan pada buku besar. Berikut adalah contoh buku besar setelah diupdate:

Keterangan Debit Kredit
Kas 5.000.000
Account Receivable 5.000.000

Menyeimbangkan Buku Besar

Langkah terakhir dalam pencatatan akun piutang adalah menyeimbangkan buku besar. Dalam hal ini, menyeimbangkan buku besar merujuk kepada memastikan jumlah kredit sama dengan jumlah debit. Hal ini memastikan bahwa catatan keuangan perusahaan seimbang dan tidak adanya kesalahan yang terjadi dalam pencatatan akun piutang.

Menagih Piutang dari Pelanggan

Setelah mencatat akun piutang dalam catatan keuangan perusahaan, langkah selanjutnya adalah menagih piutang dari pelanggan. Penagihan piutang dapat dilakukan langsung oleh perusahaan atau melalui pihak ketiga yang profesional mengenai pengelolaan piutang. Perusahaan harus memiliki kebijakan yang jelas dan berkesinambungan mengenai proses penagihan piutang serta harus aktif dalam melacak dan memonitor piutang yang belum terbayar.

Dengan mencatat akun piutang perusahaan secara benar dan teratur pada catatan keuangan perusahaan, perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari sisi pendapatan dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk pengelolaan keuangan.

Terima Kasih Telah Membaca!

Sekarang kamu sudah mengetahui pengertian dari account receivable dan bagaimana hal tersebut berpengaruh pada keuangan suatu perusahaan. Jangan lupa, simpan artikel ini untuk referensi di kemudian hari dan kunjungi lagi website kami untuk artikel-artikel menarik lainnya seputar dunia bisnis dan keuangan. Terima kasih telah membaca!