Jelaskan Pengertian Limbah – 2 Limbah, baik industri maupun domestik (rumah tangga), didefinisikan sebagai limbah yang dihasilkan oleh proses produksi, yang disebut limbah, yang tidak dibutuhkan oleh lingkungan pada waktu dan tempat tertentu karena nilai ekonominya bukan industri. Limbah yang dihasilkan secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan industri karena adanya proses. Limbah yang dihasilkan dari kegiatan industri, yaitu limbah yang dihasilkan dengan proses produksi dimana produk dan limbah ada secara bersamaan. Tidak ada limbah yang dihasilkan secara langsung sebelum dan sesudah proses manufaktur dan 2
3 Polutan adalah bahan tambahan yang mengubah kondisi lingkungan (udara, air, tanah) atau makanan sehingga merugikan organisme hidup. Polutan dapat berupa padatan, cairan, gas atau bentuk emisi energi yang tidak diinginkan (seperti panas). Sebagian besar polutan adalah zat padat, cair, atau gas yang merupakan produk sampingan atau limbah ketika sumber daya alam diekstraksi dan digunakan setelah diproses menjadi produk.
Jelaskan Pengertian Limbah
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun adalah “… limbah dari usaha dan/atau kegiatan yang karena sifat dan/atau konsentrasi dan/atau kuantitasnya mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang secara langsung atau tidak langsung dapat mencemari dan/atau merusak lingkungan hidup. . . . , dan/atau dapat membahayakan lingkungan, kesehatan, keberadaan manusia dan makhluk hidup lainnya” (U.U.RI. No. 23/1997 Pasal 1 Ayat 18). Limbah bahan berbahaya dan beracun mengandung zat beracun, karsinogenik*, mutagenik* atau teratogenik* yang melebihi batas yang ditentukan, atau bersifat reaktif (misalnya mudah meledak, mudah terbakar) atau korosif.
Jenis Limbah: Pengertian, Karakteristik, Dan Cara Mengatasinya
6 Pengelolaan Sampah Peraturan Perundang-undangan Indonesia, UU No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Sampah dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 18/1999 PP 85/1999 juga menekankan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Prinsip yang sama.. (Gambar-1) 6
Langkah pertama adalah menghentikan sampah pada sumbernya (penghindaran sampah/pencegahan sampah) sehingga tidak ada sampah yang dihasilkan (zero waste). Upaya pencegahan ini dapat dilakukan melalui penerapan prinsip-prinsip produksi bersih, yaitu penggunaan teknologi bersih, pengolahan bahan, penggantian bahan, pengaturan operasi kegiatan, perubahan proses produksi, promosi penggunaan bahan tidak berbahaya. Mengurangi tingkat dan racun beracun atau kurang berbahaya, menggunakan metode konservasi dan daur ulang alih-alih memperlakukannya sebagai limbah untuk mencegah pembentukan limbah dan polutan.
9 Koneksi Langkah kedua, jika pencegahan tidak memungkinkan, adalah mencoba meminimalkan atau mengurangi pemborosan (minimize/reduce waste). Upaya pengurangan sampah ini juga dapat dilakukan dengan menerapkan produk pembersih. Penggunaan Best Available Technology (BAT) dapat membantu mengurangi konsumsi energi dan sumber daya alam secara signifikan, yang pada gilirannya dapat mengurangi timbulan sampah. Langkah ketiga adalah daur ulang. Daur ulang adalah penggunaan kembali sampah untuk satu tujuan tanpa melalui proses kimia, fisik, biologi, dan/atau termal tambahan. Contoh sederhana dari konsep reuse ini adalah menggunakan sisi kertas yang kosong untuk menulis atau membuat amplop.
10 Koneksi Langkah keempat adalah pemanfaatan dengan daur ulang, yaitu menggunakan kembali komponen yang berguna melalui proses tambahan kimia, fisik, biologi, dan/atau termal untuk menghasilkan produk yang sama atau produk yang berbeda. Contoh sederhana dari konsep daur ulang ini adalah pengolahan kertas bekas yang tidak dapat lagi digunakan sebagai kertas daur ulang dengan beberapa proses. Langkah kelima adalah memanfaatkan limbah melalui pemulihan, yaitu pemulihan komponen yang berguna dengan proses kimia, fisik, biologis dan/atau termal. Menggunakan sekam padi sebagai alternatif bahan bakar adalah contoh dari konsep pemulihan ini. Langkah keenam adalah mengolah limbah dengan metode yang memenuhi persyaratan lingkungan dan keselamatan manusia. Contoh pengolahan yang umum adalah pembakaran sampah (burning) dan penimbunan (landfilling).
Lk Pra 9 Pemantapan Worksheet
Limbah memerlukan pengolahan karena mengandung senyawa pencemar yang mempengaruhi lingkungan, maka yang utama dilakukan terlebih dahulu dengan mengidentifikasi limbah cair, gas dan padat: dari sumbernya, mengumpulkan laporan atau data dari uji karakteristik dari uji toksisitas dan penilaian positifnya. . dan atau efek negatif
Mengklarifikasi atau mengklasifikasikan limbah sebagai Limbah B3; Mengetahui sifat sampah untuk menentukan cara penanganan, penyimpanan, pengolahan, penggunaan dan/atau penimbunan yang terbaik; Menentukan sifat limbah Menilai kesesuaiannya untuk diolah dengan limbah lain Menilai atau menganalisis dampak limbah terhadap lingkungan dan/atau kesehatan manusia dan organisme lain; Pembuangan sampah
16 Karakteristik Limbah Industri Pengolahan Limbah Berbasis Tingkat Karakteristik: Sifat yang harus diperhatikan adalah sifat; Proses fisik, proses kimia dan proses biologis
Limbah cair umumnya dikenal sebagai pencemar air. Komponen pencemaran air biasanya berupa bahan limbah padat, sampah organik dan sampah anorganik. Limbah padat Limbah gas dan partikulat Limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun).
Tugas Seorang Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air
Karakteristik Limbah: Sifat Fisik Sifat fisik ditentukan oleh perubahan parameter fisik limbah: jumlah padatan terlarut, kekeruhan, bau, suhu, daya hantar listrik dan warna Sifat fisik Turbulensi biaya operasional.
20 Padatan Padatan adalah padatan organik atau anorganik yang terlarut, terendapkan, atau tersuspensi. Bahan ini mengendap di dasar air menyebabkan lumpur terbentuk di bagian bawah tubuh dari waktu ke waktu. Konsekuensi lain dari padatan ini adalah bahwa mereka menghambat pertumbuhan beberapa tanaman air dan dapat menjadi racun bagi organisme lain. Kebanyakan padatan menunjukkan jumlah tanah liat di dalam air. Kekeruhan Kekeruhan adalah sifat optik air yang menyebabkan cahaya dibiaskan dalam air. Kekeruhan membatasi cahaya dalam air. Meskipun padatan atau partikel terapung dalam air berpengaruh, penyerapan cahaya ini juga mempengaruhi ukuran dan bentuknya. Kekeruhan ini disebabkan oleh adanya bahan terapung dan penguraian bahan organik, mikroorganisme, tanah lempung dan bahan-bahan tertentu seperti terapung atau terapung dan bahan yang sangat licin. Nilai kekeruhan air diubah menjadi kandungan SiO2 dalam satuan mg/1. Semakin keruh air, semakin tinggi konduktivitas listrik dan semakin banyak padatan
Konduktivitas listrik adalah kemampuan air untuk menghantarkan arus listrik dan kemampuan ini tercermin dari kandungan total padatan air dan suhu pada saat pengukuran. Konduktivitas arus listrik tergantung pada mobilitas ion dan konsentrasi zat terlarut. Senyawa anorganik adalah konduktor yang lebih kuat daripada senyawa organik. Mengukur konduktivitas listrik adalah melihat keseimbangan kimia air dan pengaruhnya terhadap biota. Perubahan warna disebabkan oleh zat terlarut atau tersuspensi dalam air, selain adanya pigmen tertentu yang mungkin mengandung logam berat. Campuran nitrogen, fosfor, protein, belerang, amonia, hidrogen sulfida, karbon disulfida, dan bahan organik lainnya menciptakan bau yang tidak sedap. Selain bau yang ditimbulkan oleh zat beracun, jarang merusak aktivitas manusia tetapi mengganggu ketenangan kerja.
22 Bau Bau disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme yang menguraikan bahan organik dan menghasilkan gas tertentu. Juga, bau disebabkan oleh reaksi kimia yang menghasilkan gas. Kekuatan bau yang dikeluarkan oleh limbah tergantung pada jenis dan jumlah gas. Suhu Jika ada perbedaan suhu yang signifikan, suhu air limbah akan mempengaruhi badan penerima. Suhu air limbah mempengaruhi laju reaksi kimia dan tatanan kehidupan di dalam air. Perubahan suhu menunjukkan aktivitas biokimia padatan air dan gas. Dekomposisi terjadi pada suhu tinggi dan laju oksidasi bahan organik meningkat pada suhu tinggi.
Contoh Limbah Keras Organik Dan Anorganik Serta Ciri Ciri Bahannya
Sifat air menentukan tingkat toksisitas dan status bahaya air tergantung pada sifat bahan kimia yang ada di dalam air. Semakin tinggi jumlah polutan di dalam air, semakin terbatas penggunaan air. Sifat kimia adalah bahan kimia anorganik dan kimia
Biochemical Oxygen Demand (BOD) Air limbah terdiri dari bahan organik yang mengandung karbon, hidrogen, dan unsur lain yang menyerap nitrogen, belerang, dan oksigen. Oksigen digunakan untuk menguraikan senyawa organik. Terakhir, kadar oksigen dalam air limbah keruh dan terkadang berbau. Ukuran nilai kebutuhan oksigen biokimia (BOD) adalah kebutuhan oksigen terlarut dalam air limbah yang digunakan untuk menguraikan senyawa organik dengan bantuan mikroorganisme dalam kondisi tertentu. Pada umumnya proses penguraian berlangsung pada suhu 20°C dan dalam jangka waktu 5 hari. Jadi satuannya biasanya per liter atau kg. Chemical Oxygen Demand (COD) Bentuk lain dari pengukuran kebutuhan oksigen adalah COD. Pengukuran ini diperlukan untuk mengukur kebutuhan oksigen bahan organik yang sulit dihancurkan oleh oksidasi. Oleh karena itu, oksidator kuat diperlukan dalam lingkungan asam. Nilai BOD selalu lebih kecil dari nilai COD terukur untuk senyawa organik biodegradable dan senyawa organik non-degradable.
PH = – didefinisikan sebagai log (H+) yang menunjukkan tingkat keasaman atau kebasaan. Keasaman air diukur dengan pH meter. Keasaman ditentukan berdasarkan tinggi rendahnya konsentrasi ion hidrogen dalam air. Efluen dengan pH tinggi atau rendah membuat air menjadi steril dan pada gilirannya membunuh mikroorganisme air yang vital. Demikian pula, organisme lain seperti ikan tidak dapat bertahan hidup. Air dengan pH rendah akan menimbulkan korosi pada bahan bangunan seperti besi. Limbah alkali (basa) berasal dari limbah yang mengandung zat anorganik seperti senyawa karbonat, bikarbonat dan hidroksida. Limbah asam berasal dari bahan kimia yang bersifat asam, misalnya limbah mengandung asam klorida, asam sulfat dan lain-lain. Alkalinitas air ditentukan oleh jumlah senyawa karbonat, bikarbonat, garam hidroksida, kalium, magnesium, dan natrium di dalam air. Semakin keras air, semakin sulit untuk membuat busa. Penggunaan air untuk boiler selalu mengupayakan air
Jelaskan pengertian kerajinan bahan limbah keras, jelaskan pengertian limbah industri, jelaskan pengertian kerajinan limbah keras, jelaskan cara pengolahan limbah medis, jelaskan pengertian kerajinan limbah tekstil, jelaskan pengertian dari kerajinan bahan limbah lunak, jelaskan perbedaan limbah organik dan anorganik, jelaskan pengertian limbah organik dan anorganik, jelaskan pengertian dari kerajinan bahan limbah keras, jelaskan pengertian limbah organik, jelaskan 3 metode pengolahan limbah cair, jelaskan limbah anorganik